Cara Membuat Emas Murni dari Tambang hingga Menjadi Batangan Bernilai Tinggi

Kamis 27 Nov 2025, 20:00 WIB
Proses peleburan emas dalam tungku industri untuk menghasilkan logam mulia berkadar tinggi. (Sumber: Pinterest)

Proses peleburan emas dalam tungku industri untuk menghasilkan logam mulia berkadar tinggi. (Sumber: Pinterest)

POSKOTA.CO.ID - Emas telah menjadi logam mulia bernilai tinggi selama ribuan tahun. Logam ini digunakan dalam perhiasan, industri elektronik, instrumen medis, hingga aset investasi seperti emas batangan dan koin emas.

Meski tampak sederhana dalam bentuk akhirnya, proses menghasilkan emas murni memerlukan teknologi, riset ilmiah, dan tahapan panjang mulai dari eksplorasi tambang hingga proses pemurnian.

Proses pemurnian emas berkembang dari metode tradisional berbasis manual hingga teknologi modern dengan tingkat efisiensi dan kemurnian lebih tinggi.

Menurut World Gold Council, produksi emas global mencapai lebih dari 3.000 ton per tahun, dan permintaan meningkat seiring penggunaan pada sektor teknologi dan finansial.

Baca Juga: Jelang Bulan Desember 2025, Berikut Update Harga iPhone 17 Pro Max

Tahap Awal: Penambangan dan Penghancuran

Tahap pertama dimulai dari eksplorasi cadangan emas di tambang terbuka (open pit) atau tambang bawah tanah (underground mining). Setelah ditemukan, bijih emas diekstraksi dan dibawa ke fasilitas pengolahan.

Proses berikutnya adalah penghancuran menggunakan mesin crusher untuk mengubah batuan besar menjadi partikel kecil. Ukuran bijih kemudian diperkecil lagi menggunakan grinding mill hingga berbentuk serbuk halus agar emas lebih mudah dipisahkan dari material pengotor.

Metode Modern: Hidrometalurgi dan Elektrolisis

Metode modern dianggap lebih aman dan efisien dibanding cara tradisional, terutama dalam skala industri.

1. Pelindian (Hidrometalurgi)

Tahap hidrometalurgi dilakukan dengan melarutkan kandungan emas dalam bijih menggunakan larutan kimia, umumnya sianida, karena reaktivitasnya yang selektif terhadap emas.

Tahapannya meliputi:

Biji emas disemprot atau direndam dalam larutan sianida.

Reaksi kimia membentuk kompleks larut seperti gold cyanide complex.

Larutan kemudian dimurnikan untuk memisahkan emas dari cairan kimia.

Metode ini disebut Cyanide Leaching, dan menurut International Council on Mining and Metals (ICMM) masih menjadi metode paling efisien secara industri.

2. Elektrolisis (Metode Wohlwill)

Untuk mencapai kemurnian tinggi (hingga 99,99%), digunakan proses elektrolisis. Pada metode Wohlwill, emas yang belum murni dijadikan anoda dan dicelupkan dalam larutan elektrolit berisi asam klorida dan emas klorida. Arus listrik dialirkan sehingga emas murni bergerak ke katoda dan mengendap dengan kualitas tinggi.

Metode ini umumnya digunakan untuk memproduksi emas batangan standar bank internasional (good delivery gold bars).

Metode Tradisional: Teknik Manual dan Berbasis Panas

Sebelum teknologi modern dikembangkan, emas diproses menggunakan metode yang lebih sederhana.

1. Pendulangan

Pendulangan (paning) menjadi teknik tertua dalam sejarah penambangan emas. Metode ini memanfaatkan gravitasi di mana emas yang lebih berat akan mengendap di dasar wadah ketika digoyangkan menggunakan air.

Metode ini masih digunakan penambang rakyat hingga kini karena tidak membutuhkan alat berat.

2. Amalgamasi

Metode ini dilakukan dengan mencampur emas menggunakan merkuri (raksa) sehingga membentuk amalgam atau paduan. Saat dipanaskan, merkuri menguap dan emas tertinggal.

Namun, United Nations Environment Programme menyebutkan bahwa metode ini berbahaya karena merkuri mencemari lingkungan dan dapat menyebabkan gangguan saraf.

3. Uji Api (Smelting & Cupellation)

Emas dilebur dalam tungku bersuhu tinggi bersama boraks atau garam sendawa. Bahan kimia ini membantu memisahkan kotoran dari logam mulia. Setelah proses pendinginan dan pencelupan dalam larutan asam, diperoleh emas dengan tampilan lebih bersih dan berkilau.

Tahapan Tambahan

Beberapa proses tambahan dilakukan untuk memastikan kualitas dan bentuk akhir emas:

  • Pencucian dan filtrasi untuk menghilangkan residu kimia.
  • Peleburan ulang agar emas memperoleh bentuk batangan atau granul.
  • Pengujian kadar (assaying) menggunakan teknologi spektrometer untuk memastikan tingkat kemurnian logam.

Baca Juga: Prompt Gemini AI Viral Edit Foto Tema Poster Film Netflix

Dampak Lingkungan dan Standar Keamanan

Meski proses modern lebih efisien, industri emas tergolong aktivitas berisiko tinggi terhadap lingkungan. Penggunaan bahan seperti sianida, merkuri, dan pembakaran batuan tambang dapat mencemari tanah, air, dan udara.

Regulasi internasional seperti The Minamata Convention dan Responsible Gold Mining Principles dibuat untuk memastikan tambang emas beroperasi secara ramah lingkungan.

Proses menghasilkan emas murni adalah perjalanan panjang mulai dari biji tambang hingga logam bernilai tinggi. Baik metode modern seperti hidrometalurgi dan elektrolisis maupun metode tradisional seperti pendulangan dan uji api memiliki peran penting dalam sejarah pemurnian emas.

Perkembangan teknologi menjadikan pemurnian emas lebih cepat, akurat, dan aman. Namun, isu keberlanjutan dan dampak lingkungan tetap menjadi tantangan utama industri emas masa kini.


Berita Terkait


News Update