Reaksi kimia membentuk kompleks larut seperti gold cyanide complex.
Larutan kemudian dimurnikan untuk memisahkan emas dari cairan kimia.
Metode ini disebut Cyanide Leaching, dan menurut International Council on Mining and Metals (ICMM) masih menjadi metode paling efisien secara industri.
2. Elektrolisis (Metode Wohlwill)
Untuk mencapai kemurnian tinggi (hingga 99,99%), digunakan proses elektrolisis. Pada metode Wohlwill, emas yang belum murni dijadikan anoda dan dicelupkan dalam larutan elektrolit berisi asam klorida dan emas klorida. Arus listrik dialirkan sehingga emas murni bergerak ke katoda dan mengendap dengan kualitas tinggi.
Metode ini umumnya digunakan untuk memproduksi emas batangan standar bank internasional (good delivery gold bars).
Metode Tradisional: Teknik Manual dan Berbasis Panas
Sebelum teknologi modern dikembangkan, emas diproses menggunakan metode yang lebih sederhana.
1. Pendulangan
Pendulangan (paning) menjadi teknik tertua dalam sejarah penambangan emas. Metode ini memanfaatkan gravitasi di mana emas yang lebih berat akan mengendap di dasar wadah ketika digoyangkan menggunakan air.
Metode ini masih digunakan penambang rakyat hingga kini karena tidak membutuhkan alat berat.
2. Amalgamasi
Metode ini dilakukan dengan mencampur emas menggunakan merkuri (raksa) sehingga membentuk amalgam atau paduan. Saat dipanaskan, merkuri menguap dan emas tertinggal.
Namun, United Nations Environment Programme menyebutkan bahwa metode ini berbahaya karena merkuri mencemari lingkungan dan dapat menyebabkan gangguan saraf.
3. Uji Api (Smelting & Cupellation)
Emas dilebur dalam tungku bersuhu tinggi bersama boraks atau garam sendawa. Bahan kimia ini membantu memisahkan kotoran dari logam mulia. Setelah proses pendinginan dan pencelupan dalam larutan asam, diperoleh emas dengan tampilan lebih bersih dan berkilau.
Tahapan Tambahan
