RTLH Warga Cipeucang Pandeglang Ambruk Diterpa Cuaca Ekstrem

Jumat 21 Nov 2025, 13:19 WIB
RTLH milik warga Baturanjang, Cipeucang, Pandeglang rusak parah akibat cuaca buruk. (Sumber: Istimewa)

RTLH milik warga Baturanjang, Cipeucang, Pandeglang rusak parah akibat cuaca buruk. (Sumber: Istimewa)

PANDEGLANG, POSKOTA.CO.IDRumah Tidak Layak Huni (RTLH) milik Enah Nur Sunaenah, 65 tahun, warga Kampung Kadupari Timur, Desa Baturanjang, Kecamatan Cipeucang, Pandeglang, rusak parah setelah diterpa hujan deras dan angin kencang akibat cuaca ekstrem.

Bangunan kayu dan bambu itu nyaris roboh total dan membahayakan penghuninya. Namun hingga kini, keluarga Enah belum tersentuh bantuan pemerintah sehingga belum bisa memperbaiki rumah tersebut.

Peristiwa terjadi pada Selasa, 18 November 2025 sekitar pukul 03.30 WIB saat Enah dan enam anggota keluarganya sedang tidur.

"Iya, saat kejadian, saya dan anggota keluarga lain sedang tidur. Namun kami terbangun saat bagian bangunan rumah kami ambruk akibat cuaca buruk," ungkap Enah, Jumat, 21 November 2025.

Baca Juga: Tembok Sekolah di Palmerah Jakbar Roboh, Timpa Empat Motor Warga

Ia mengatakan kondisi rumah memang lapuk dimakan usia sehingga mudah rusak saat cuaca buruk.

"Bagian yang roboh meliputi dapur, kamar mandi, serta ruang tengah. Sementara yang masih tersisa hanya ruang depan," katanya.

Tidak ada korban jiwa, namun Enah mengaku terpukul karena rumahnya sudah tak layak huni.

"Tinggal bagian depan saja yang masih berdiri, kalau bagian bangunan yang lain sudah ambruk," ujarnya.

Ia juga mengaku belum mendapat bantuan dari pemerintah.

"Bantuan dari pihak pemerintah belum ada, baik dari pemerintah desa, kecamatan maupun Pemkab Pandeglang belum ada," tuturnya.

Suaminya yang bekerja sebagai petani membuat mereka tak mampu memperbaiki rumah sendiri.

Baca Juga: 2 Orang Luka-luka Akibat Truk Gagal Nanjak di Bogor

"Suami saya sehari-hari bekerja sebagai petani di sawah, sehingga kondisi ekonomi keluarga terbatas dan tidak mampu memperbaiki rumah secara mandiri," bebernya.

Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Cipeucang, Yuli, membenarkan rumah tersebut sudah lama tidak layak huni.

"Sebagian bangunan rumah rusak, bukan roboh. Dan memang sebelumnya juga bangunan rumah itu sudah tidak layak huni," imbuhnya.

Ia menyebut pengajuan bantuan RTLH terkendala kepemilikan lahan.

"Kami juga bersama pemerintah setempat terus berupaya mengajukan bantuan RTLH. Namun karena terkendala kepemilikan lahan, jadi belum terealisasi," sambungnya.

Yuli menegaskan bantuan BPBD akan segera turun.

"Bantuan sudah ada, paling nanti disalurkannya setelah waktu Jumat," katanya.

Ia juga menyampaikan keluarga korban masih tinggal di rumah tersebut, namun rencananya akan dievakuasi.

"Kami sudah koordinasi akan mengevakuasi keluarga korban bencana itu. Karena kalau tetap tinggal di rumah itu, khawatir akan membahayakan keselamatan mereka," tandasnya. 


Berita Terkait


News Update