DPRD Bekasi: Kasus Bullying Naik Bukan Karena SDM, Tapi Miskin Akhlak

Jumat 21 Nov 2025, 13:23 WIB
Ketua Komisi IV DPRD Kota Bekasi, Adelia, menyebut banyaknya kasus bullying yang mencuat ke publik lantaran keberanian korban dan orang tua untuk speak up. (Sumber: Poskota/Nurpini Aulia Rapika)

Ketua Komisi IV DPRD Kota Bekasi, Adelia, menyebut banyaknya kasus bullying yang mencuat ke publik lantaran keberanian korban dan orang tua untuk speak up. (Sumber: Poskota/Nurpini Aulia Rapika)

“Ini lebih ke arah berani speak up. Jadi bukan kasusnya bertambah, tapi orang tuanya sudah mulai speak up,” ujarnya.

Adelia menjelaskan pihaknya kini sudah menyelesaikan revisi Perda Perlindungan Anak sebagai upaya untuk memperkuat pencegahan bullying.

“Beberapa waktu lalu kami sudah melakukan revisi Perda Perlindungan Anak. Memang belum diparipurnakan, tapi sudah selesai dan tinggal harmonisasi. Mudah-mudahan setelah ini ada dampak positifnya,” kata dia.

Ia berharap Pemerintah Kota Bekasi juga lebih serius menangani isu ini, agar tidak menunggu ada korban jiwa baru kemudian bertindak.

Baca Juga: Tanam Pohon, Ketua DPRD Kota Bekasi Sardi Effendi Ajak Jaga Lingkungan Agar Kualitas Air Terjaga

Sebelumnya, seorang pelajar berinisial MP alias J 17 tahun, diduga menjadi korban pengeroyokan oleh empat orang di Perumahan Bojong Menteng, Rawalumbu, pada Rabu 19 November 2025.

Ibu korban, Jani, mengatakan anaknya sempat berpamitan membeli umpan ikan sebelum akhirnya pulang dalam kondisi menangis dan kesakitan.

“Anak saya pulang dan bilang, ‘Mama sakit, Mama tidak kuat, Mama abang mau dibunuh orang.’ Kelihatannya benar-benar shock,” ungkap Jani, Kamis 20 November 2025.

MP mengalami luka di leher dan tulang iga, serta trauma hingga enggan pergi ke sekolah. Pihak keluarga telah melaporkan kejadian tersebut ke Polres Metro Bekasi Kota.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota, AKBP Braiel Arnold Rondonuwu, membenarkan adanya laporan itu dan menyatakan penyelidikan sedang berjalan.

“Benar ada kejadian tersebut. Orang tua korban sudah membuat laporan polisi dan sudah kami tindak lanjuti,” ujar Braiel.

Polisi juga telah meminta keterangan korban dan orang tua serta melakukan visum dibantu psikolog dari DP3A dan KPAD Kota Bekasi karena terkait anak-anak.


Berita Terkait


News Update