Ilustrasi bullying. (Dok. Poskota)

JAKARTA RAYA

Pelajar SMK di Kalideres Jakbar Dikeluarkan karena Sering Absen, Orang Tua: Karena Sering Dibully

Rabu 19 Nov 2025, 17:56 WIB

KALIDERES, POSKOTA.CO.ID - Seorang pelajar berinisial AS, 18 tahun, yang duduk di kelas tiga Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) swasta, dikeluarkan dari sekolah dengan alasan sering absen.

Menurut keterangan dari orang tua, Nurmawati, kejadian ini bermula ketika dirinya tiba-tiba mendapat surat panggilan dari sekolah.

"Sampai sana saya suruh nunggu kepala sekolahnya datang. Ya, begitu datang, ya udah 'Bu, ini udah ya, udah nggak ada kesempatan lagi," kata Nurmawati kepada wartawan saat ditemui, Selasa, 19 November 2025.

"Ini sudah surat terakhir, kata dia di atas materi sudah ada perjanjian'. Kalau AS nggak sekolah-sekolah. Terus saya disodorin surat pengunduran diri," ujarnya.

Baca Juga: Viral Kisah Tragis Siswa SMPN di Tangsel Meninggal Dunia Usai Dibully Teman

Wanita yang bekerja sebagai asisten rumah tangga (ART) ini, menceritakan, saat itu dirinya sama sekali tidak mengetahui jika sang anak ternyata kerap bolos sekolah.

Setelah ditelusuri, anaknya yang akrab disapa AS ternyata mengakui jika dirinya kerap bolos sekolah karena sering dibully teman-temannya.

"Saya tanya alasannya (kenapa bolos). Ternyata selama ini kan, saya enggak tahu kalau dia ternyata dia cerita dia dibully. Dia bilang kayak gitu dari kelas 10 sampai sekarang kelas 12 ya," ungkapnya.

Diketahui, si anak bernama Adi itu bersekolah di SMK Yadika 3 yang berada di kawasan Menceng, Kalideres, Jakarta Barat.

Kepada wartawan, AS yang sudah berusia 18 tahun ini menceritakan bahwa dirinya kerap dibully sejak kelas 10 oleh teman-temannya di sekolah.

Puncaknya, saat ada tugas membuat gantungan kunci, wajah AS diedit dan dipakai untuk gantungan kunci oleh teman sekelasnya itu.

"Terakhir foto saya itu dicetak di gantungan kunci tanpa sepengetahuan saya. Itu pun di edit, rambutnya digondrongin. Jadi praktek itu satu siswa satu gantungan kunci disuruh buat," jelas AS.

Bahkan, AS bercerita jika wajahnya bahkan pernah ditempel dalam sebuah poster dan diletakkan di ruangan-ruangan kelas.

"Foto saya dicetak terus ditempel di ruang-ruang lah. Ada beberapa ruang, ada yang waktu itu di bengkel, terus di sudut kelas mana lagi, saya lupa," jelas AS.

Baca Juga: Azizah Salsha Terus Dibully hingga Cancel Culture, Andre Rosiade: “Anak Saya Bukan Koruptor!”

Namun, AS yang terlihat pendiam namun sebetulnya sangat aktif itu, mengaku tidak berani buka suara kepada orang tuanya maupun kepada orang lain atas kasus bullying yang dia alami itu.

"Enggak ada ancaman, memang saya yang enggak mau ngomong. Memang lebih memendam aja sih," ucapnya.

Atas kejadian bullying yang dia alami di sekolah, AS mengaku menyimpan rasa dendam dan kesal kepada teman-temannya yang sudah membully dirinya tersebut.

"Kalau dendam ya pasti, namanya diledek begitu, siapa sih yang enggak sakit hati," kata AS.

Tags:
bullyingperundunganJakartaSMKbully

Pandi Ramedhan

Reporter

Mohamad Taufik

Editor