“Kalau pakai Smartboard itu enggak perlu lagi pakai spidol. Yang kedua, sekarang pembelajarannya berbasis Deep Learning di mana anak-anak itu bisa memahami, ada joyful-nya juga di sana,” katanya.
Lewat Smartboard, guru dapat menambahkan unsur permainan dalam pembelajaran.
“Bisa memakai games yang kita buat sendiri atau memakai web. Sehingga sebelum masuk pembelajaran, anak-anak bisa bermain game pendidikan dulu bareng guru. Ini membantu meningkatkan daya imajinasi dan berpikir anak,” tutur dia.
Saat ini, SMPN 4 menerapkan Kurikulum Student Center dengan memusatkan siswa sebagai pusat pembelajaran.
“Jadi gurunya hanya menyampaikan sedikit, tapi yang paling banyak menyampaikan itu adalah anak-anak. Tantangannya, baik guru maupun siswa harus bisa mengikuti zaman. Enggak boleh ketinggalan. Guru harus berinovasi, murid pun harus beradaptasi,” ujar dia.
Baca Juga: Ribuan Pelajar Padati Jalan Komodo Raya Sambut Kedatangan Presiden Prabowo di Bekasi
Ia mengungkapkan, SMPN 4 Bekasi telah memiliki 15 smartboard yang dipakai 1.150 siswa dari 27 kelas serta sekitar 60 guru.
Penggunaan Smartboard di SMPN 4 Kota Bekasi sendiri sudah berlangsung selama satu bulan lamanya dan masih akan terus bertahap.
“Saat ini masih bertahap semuanya. Semua kelas nanti akan mendapatkan smartboard itu. Jadi merata semua pendidikan di SMP 4. Dan ini dapat digunakan untuk semua mapel,” ujarnya.
Andhika menegaskan, fasilitas tersebut bukan berarti membuat guru pasif atau tidak berkreasi, tetapi justru meningkatkan kreativitas mengajar siswa.
Baca Juga: Guru SD di Cibitung Bekasi Dibegal saat Hendak Berangkat Kerja, Alami Luka 30 Jahitan
“Bukan berarti ada hal yang gampang jadi guru enggak berkreasi. Justru aplikasi yang diberikan pemerintah itu supaya guru bisa lebih mengaktifkan kreativitasnya. Makanya sekarang guru enggak ada yang pakai PowerPoint, semuanya pakai Canva,” tuturnya. (cr-3)
