Ia menilai bahwa tuntutan Helwa mengenai perhatian dan waktu berlebih seharusnya disesuaikan dengan peran suaminya di masyarakat.
Lebih lanjut, Fadlun menjelaskan bahwa Habib Bahar memiliki lebih dari satu istri dan banyak anak, sehingga tidak mungkin selalu berada di sisi salah satu istrinya.
Ia menyebut bahwa tuntutan untuk selalu mendapatkan pendampingan setiap hari tidak realistis dan perlu dipahami oleh semua pihak dalam keluarga.
"Suaminya bukan hanya milik satu orang. Ada istri lain, ada anak-anak lain yang juga perlu perhatian. Menuntut untuk selalu didampingi setiap hari jelas tidak mungkin," tegas Fadlun.
Terkait tudingan bahwa Habib Bahar tidak memberikan nafkah, Fadlun dengan tegas membantah. Ia mengaku memiliki bukti transfer nafkah kepada Helwa sebagai bentuk tanggung jawab suami.
Fadlun juga menegaskan bahwa suaminya bukan "mokondo," yakni istilah untuk laki-laki yang menggantungkan hidup pada perempuan.
"Mokondo itu tidak akan mengeluarkan uang sepeser pun dan mengandalkan perempuan. Habib memberikan nafkah secara rutin, dan saya bisa membuktikannya," ujarnya.
Dengan klarifikasi ini, Fadlun berharap publik mendapatkan gambaran yang lebih berimbang. Ia menilai bahwa permasalahan internal keluarga seharusnya diselesaikan secara pribadi, bukan dijadikan konsumsi publik yang memicu kesalahpahaman.
