“Jika dugaan pemalsuan ijazah ini tidak diselesaikan secara terbuka dan ilmiah maka akan menjadi luka sejarah dan beban moral yang diwariskan pada generasi mendatang. Bangsa yang membiarkan ketidakjujuran menjadi preseden akan membayar mahal di masa depan,” tuturnya.
Ia juga percaya bahwa pemerintahan yang dipimpin oleh Presiden Prabowo memiliki kesempatan besar untuk menuntaskan persoalan-persoalan yang tertinggal.
“Keyakinan saya, Presiden Prabowo tidak akan membiarkan masalah penting tetap menggantung, termasuk isu yang menyangkut integritas publik,” ujarnya.
