CENGKARENG, POSKOTA.CO.ID – Sejumlah pria berpakaian necis terlihat berkumpul di bantaran Kali Mookervart, Jalan Daan Mogot, Cengkareng, Jakarta Barat, Kamis, 13 November 2025.
Lokasi yang merupakan ruang terbuka hijau itu minim penerangan sehingga terlihat gelap.
Pada malam Jumat sekitar pukul 23.30 WIB, sekitar delapan motor—termasuk Kawasaki Ninja dan motor besar—terparkir di pinggir jalan.
Tak jauh dari situ, sejumlah pria tampak mengobrol. Ada yang memakai celana pendek sambil menutup wajah dengan masker, sebagian lainnya duduk bermain gadget.
Dari kejauhan, lokasi tampak seperti hanya deretan motor. Namun di area bantaran kali, para pria itu terlihat berkumpul tanpa jelas aktivitasnya. Setelah ditelusuri, mereka diduga kerap melakukan perilaku menyimpang.
Baca Juga: Tiga Pria Gondol Kotak Amal Musala di Depok, Aksinya Terekam CCTV
“Tiap malam ngumpul di situ. Kalau malam Sabtu sama malam Minggu lebih ramai lagi. Informasinya gay itu, Bang,” kata Surman, warga sekitar.
Surman mengaku risih dengan keberadaan kelompok tersebut meski rumahnya berada di seberang kali. “Kalau sampai ke sini, pasti saya usir, saya suruh pindah jangan di sini,” ucapnya.
Temuan Bungkus Kondom dan Botol Miras
Di lokasi ditemukan bungkus alat kontrasepsi serta beberapa botol minuman keras di antara semak dan ilalang. Acong, pedagang di sekitar lokasi, membenarkan dugaan adanya perilaku menyimpang.
“Iya, orang-orang pada berhenti aja. Pada berhenti di situ, motor. Yang di gelap di sono. Itu benar, kalau itu benar (ada prostitusi),” kata Acong.
Menurutnya, sekitar pukul 23.00, beberapa pria bertubuh gagah kerap menawarkan diri kepada pria lain. Modusnya dengan berpura-pura bertanya lalu mengajak ngobrol intens sebelum menawarkan uang.
Baca Juga: Polisi Ungkap Modus Pembunuhan Sopir Taksi Online di Tol Jagorawi
“Jadi dia datang orangnya yang motor. Berhenti di situ motor. Nunggu di dalam semua. Saya mah ngeliatin doang aja. Saya bilang itu apaan dah,” ujarnya.
Acong bahkan mengaku pernah ditawari upah Rp50 ribu oleh seorang pria bermotor besar. “Saya bilang ogah, cari aja yang lain sana jangan saya,” tuturnya.
Pemkot Jakbar Turun Tangan
Kasudin Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Barat, Dirja Kusuma, mengatakan pihaknya telah menerima laporan warga mengenai dugaan aktivitas menyimpang tersebut.
“Iya, kami sudah dapat info dari warga di masjid yang di seberangnya. Kita turunin tadi satu tim toping, tujuh orang untuk bersih-bersih,” kata Dirja.
Ia menilai minimnya penerangan menjadi pemicu lokasi tersebut disalahgunakan. “Memang penerangan kurang katanya di situ, kurang lampunya. Kita bersih ini aja sih pohon-pohonnya, ranting-ranting pohonnya supaya benar-benar kelihatan ke dalam itu. Tidak terlalu rindang gitu ya,” ujarnya.
Dirja memastikan pihaknya akan berkoordinasi untuk mencegah praktik serupa. “Besok kami lakukan penopingannya juga lah biar terang di lokasi situ. Besok kami kirim lagi tim toping,” katanya.
