Sejak masa perjuangan kemerdekaan, Brimob telah menunjukkan dedikasi luar biasa dalam berbagai operasi militer dan penegakan hukum. Berikut beberapa peran penting Brimob dalam sejarah Indonesia:
- Membela Kemerdekaan Indonesia (1945–1949)
Brimob ikut serta dalam berbagai macam pertempuran dalam mempertahankan kemerdekaan, termasuk ketika Pertempuran Surabaya, Medan Area, serta berbagai operasi gerilya melawan penjajah Belanda.
- Penumpasan Pemberontakan DI/TII dan PRRI/Permesta
Brimob berperan aktif dalam menjaga keutuhan NKRI dengan ikut menumpas berbagai pemberontakan di era awal kemerdekaan.
- Menangani Aksi Terorisme dan Konflik Sosial
Di era modern, Brimob dikenal sebagai garda terdepan untuk mengatasi tindakan terorisme, konflik bersenjata, dan bencana alam, termasuk operasi kemanusiaan di berbagai daerah.
- Mendukung Misi Perdamaian dan Tugas Internasional
Beberapa personel Brimob juga dikirim dalam misi perdamaian dunia di bawah bendera PBB, menunjukkan kiprah internasional korps ini.
Baca Juga: Polri Rotasi 60 Perwira, Dankorbrimob dan Kabaintelkam Diganti
Fungsi Utama Brimob
Secara umum, Brimob berfungsi sebagai pasukan taktis Polri yang memiliki kemampuan militer terbatas (paramiliter) untuk menghadapi situasi yang membutuhkan keahlian khusus. Fungsi utamanya meliputi
- Menangani Gangguan Keamanan yang Bersifat Tinggi (High Risk)
Brimob khusus diturunkan untuk menangani situasi yang tidak dapat diselesaikan oleh satuan polisi biasa, seperti kerusuhan massal, terorisme, dan konflik bersenjata.
- Mendukung Operasi Kepolisian Lainnya
Brimob bertugas membantu satuan Polri lain dalam operasi keamanan nasional, pengamanan pejabat negara, hingga pengendalian massa dalam skala besar.
- Menegakkan Hukum dan Menjaga Ketertiban Umum
Sebagai bagian dari Polri, Brimob tetap memiliki fungsi kepolisian dalam penegakan hukum, pencegahan kejahatan, dan pemeliharaan ketertiban masyarakat.
- Mendukung Misi Kemanusiaan
Selain diturunkan untuk tugas pertempuran, Brimob sering diterjunkan dalam misi kemanusiaan, seperti evakuasi korban bencana alam, pencarian dan pertolongan (SAR), serta bantuan medis di daerah terdampak krisis.
