Penjualan Motor Nasional Tembus 590 Ribu Unit pada Oktober 2025, Tertinggi Sepanjang Tahun

Senin 10 Nov 2025, 13:30 WIB
Ilustrasi penjualan motor berhasil meningkat di Oktober 2025. (Sumber: Honda)

Ilustrasi penjualan motor berhasil meningkat di Oktober 2025. (Sumber: Honda)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Industri roda dua Tanah Air menunjukkan performa positif menjelang akhir tahun. Berdasarkan data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), penjualan motor nasional pada Oktober 2025 mencapai 590.362 unit, menjadi capaian tertinggi sepanjang tahun ini.

Angka tersebut naik 4,08 persen secara bulanan (month to month) dibandingkan September 2025, serta tumbuh 8,4 persen secara tahunan (year on year/YoY) dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni 544.392 unit pada Oktober 2024.

Secara kumulatif, total penjualan motor periode Januari–Oktober 2025 tercatat sebanyak 5.427.253 unit, naik tipis 0,19 persen secara year to date (YtD) dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencatat 5.416.888 unit.

Meski pertumbuhannya relatif kecil, capaian ini menunjukkan pasar sepeda motor di Indonesia masih berada dalam tren stabil. Kondisi ekonomi yang mulai pulih serta meningkatnya aktivitas masyarakat disebut turut mendukung kenaikan penjualan.

Baca Juga: Suzuki Targetkan 1.000 Unit Satria Pro dan F150 Terjual Setiap Bulan

Dalam laporan terbaru, AISI tidak merinci penjualan berdasarkan segmen motor. Namun, jika mengacu pada data kuartal pertama 2025, motor skuter matik (skutik) masih mendominasi pasar dengan pangsa lebih dari 90 persen dari total penjualan nasional.

Sementara itu, motor bebek dan motor sport terus mengalami penyusutan. Pada awal tahun, pangsa pasar motor bebek hanya sekitar 3,37 persen, sedangkan motor sport tercatat 2,89 persen.

Dominasi skutik ini mencerminkan perubahan preferensi konsumen yang kini lebih memilih kendaraan praktis, efisien, dan mudah digunakan untuk mobilitas harian, terutama di kawasan perkotaan.

Meski pasar roda dua relatif stabil, para pelaku industri masih menghadapi tantangan berupa biaya produksi yang meningkat dan pergeseran minat ke kendaraan listrik. Di sisi lain, tren elektrifikasi dan dukungan pemerintah terhadap motor listrik dinilai bisa membuka peluang pertumbuhan baru di 2026.


Berita Terkait


News Update