Arif Satria Dilantik Prabowo sebagai Kepala BRIN, Fokus Riset dan Inovasi untuk Kemajuan Bangsa

Senin 10 Nov 2025, 14:00 WIB
Potret Arif Satria (kiri) saat dilantik menjadi Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) oleh Presiden Prabowo Subianto (kanan) pada Senin, 10 November 2025. (Sumber: Setkab.go.id)

Potret Arif Satria (kiri) saat dilantik menjadi Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) oleh Presiden Prabowo Subianto (kanan) pada Senin, 10 November 2025. (Sumber: Setkab.go.id)

“Riset dan inovasi ini akan menjadi tumpuan. Negara yang memiliki kekuatan riset dan inovasi akan berkolerasi positif dengan kemajuan ekonomi. Semakin tinggi global innovation index, hampir pasti GDP per kapitanya juga akan tinggi, sehingga kita mau tidak mau harus menggenjot bidang R&D, bidang inovasi ini,” tutur Arif.

Ia pun menyampaikan penguatan riset ini akan dilakukan di tingkat daerah dan menjadi prioritas BRIN. Ia menilai setiap provinsi memiliki keunikan masalah dan potensi lokal yang dapat dioptimalkan melalui pendekatan riset berbasis kebutuhan wilayah.

Langkah konkret yang bisa dilakukan ialah mempercepat pengembangan dan penguatan sains technopark di setiap daerah.

Baca Juga: Teknologi Iradiasi BRIN Diklaim Mampu Kurangi Food Loss Rp551 Triliun

“Jadi setiap daerah kalau memiliki sains technopark itu akan menjadi pilar bagi ekonomi daerah, karena sains technopark menjembatani dunia riset dengan industri,” kata Arif.

Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya kolaborasi dalam langkah strategis BRIN untuk melakukan konsolidasi nasional di bidang riset dan inovasi.

Ia menyebutkan penguatan kolaborasi secara horizontal antarlembaga maupun vertikal dengan pemerintah daerah.

“Saatnya kita segera melakukan konsolidasi nasional di bidang riset dan inovasi. Konsolidasi ini penting untuk memperkuat ekosistem riset yang selama ini sudah ada, baik secara horizontal maupun vertikal,” ucapnya.

Baca Juga: Perkuat Kajian Kebijakan Bidang Agama dan Pendidikan Buddha, Ditjen Bimas Buddha dan BRIN Teken PKS

Perguruan Tinggi Jadi Ujung Tombak

Untuk memperkuat sinergi lintas lembaga, Arif mengungkap akan memperkuat kolaborasi mulai dari kementerian, perguruan tinggi, pemerintah daerah hingga Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara).

Kolaborasi ini diperlukan untuk memastikan hasil riset bermanfaat secara langsung bagi masyarakat dan pembangunan ekonomi.

“Kolaborasi dengan kementerian dan lembaga, lebih khusus lagi dengan Kementerian Dikti Saintek (Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi) yang juga mengembangkan bidang sains dan teknologi,” ujarnya.


Berita Terkait


News Update