Petugas medis memberikan penanganan kepada korban luka akibat ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Islam Cempaka Putih, Jakarta, Jumat, 7 November 2025. (Sumber: Poskota/Bilal Nugraha Ginanjar)

Nasional

96 Korban Ledakan SMAN 72 Kelapa Gading Jalani Pemulihan, Polri Siapkan Trauma Healing

Sabtu 08 Nov 2025, 20:12 WIB

KEBAYORAN BARU, POSKOTA.CO.ID - Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes, Budi Hermanto, menyampaikan, sebanyak 96 orang menjadi korban dalam peristiwa ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara. Dari jumlah itu, 29 orang masih menjalani perawatan medis, sementara 67 lainnya sudah pulang ke rumah.

“Fokus utama kami sekarang adalah pemulihan korban. Selain bantuan medis, kami juga bekerja sama dengan KPAI dan tim trauma healing untuk memulihkan kondisi psikologis korban dan pelaku yang masih di bawah umur,” ungkap Budi.

Lebih lanjut, Budi mengatakan, saat ini sejumlah korban dirawat di beberapa fasilitas kesehatan, termasuk Rumah Sakit Islam Jakarta, Rumah Sakit JRC, Rumah Sakit Pertamina, dan Puskesmas terdekat.

Kata dia, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah mengunjungi para korban di Rumah Sakit Islam Jakarta untuk memberi motivasi serta memastikan penanganan maksimal dari tenaga medis.

Selain itu, Tim Psikologi dari Biro SDM Polda Metro Jaya juga turun langsung memberikan dukungan psikologis bagi keluarga korban dan para guru SMAN 72 Jakarta, pascainsiden ledakan yang terjadi di lingkungan sekolah.

Baca Juga: Polri Libatkan Densus 88 hingga Gegana Tangani Ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading

Kegiatan pendampingan dilakukan di Rumah Sakit Islam Jakarta, Cempaka Putih, pada Jumat malam, 7 November 2025.

Sementara, Kepala Bagian Psikologi Biro SDM Polda Metro Jaya, AKBP Ida Bagus Gede Adi Putra Yadnya, mengatakan, tim yang diterjunkan terdiri dari para psikolog serta konselor dari Polda Metro Jaya dan Polres Jakarta Utara.

Tujuan pendampingan ini, kata Ida Bagus, adalah membantu keluarga korban serta para guru agar mampu mengelola trauma dan tekanan emosional setelah kejadian.

“Langkah ini kami lakukan untuk memberikan dukungan moral dan emosional agar para guru dan keluarga korban bisa pulih dari rasa takut dan stres pascakejadian. Kami ingin memastikan mereka tidak menghadapi beban psikologisnya sendirian,” ucap Ida Bagus.

Ida menuturkan, suasana pendampingan berlangsung dengan penuh empati. Sejumlah guru yang sebelumnya tampak cemas mulai terlihat tenang setelah mengikuti sesi konseling. Ia juga mengingatkan masyarakat agar tidak panik dan tetap tenang.

Ia menegaskan bahwa pihak kepolisian telah melakukan berbagai langkah penanganan, mulai dari olah tempat kejadian perkara (TKP) hingga pemberian layanan bagi para korban.

“Polda Metro Jaya juga telah menyiapkan posko pelayanan untuk mendata serta memantau kondisi korban,” katanya.

Tags:
Polda Metro Jayaledakan di SMAN 72SMAN 72

Ali Mansur

Reporter

Mohamad Taufik

Editor