Menurut Bank Indonesia, QRIS Tap menjadi tonggak penting dalam memperluas akses pembayaran nontunai hingga ke daerah. Ini sejalan dengan misi BI untuk mencapai “Indonesia Digital Payments 2025.”
Baca Juga: Ini Jadwal Puasa Ayyamul Bidh November 2025, Cek 5 Keutamaannya
Rencana Pengembangan QRIS Tap ke Depan
Bank Indonesia bersama Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) terus memperluas jangkauan QRIS Tap ke lebih banyak sektor. Beberapa target berikut sedang dalam tahap integrasi:
- SPBU dan rest area tol untuk mempermudah pembayaran bahan bakar dan layanan jalan tol.
 - Tempat wisata dan event publik agar pengunjung dapat bertransaksi tanpa uang tunai.
 - Kampus dan sekolah guna memudahkan pembayaran SPP atau kantin digital.
 - Kawasan kuliner dan food court agar transaksi lebih cepat di jam sibuk.
 - Gedung perkantoran dan layanan pemerintahan untuk efisiensi pembayaran administrasi.
 
Ke depan, sistem QRIS Tap juga direncanakan mendukung pembayaran lintas negara (cross-border QRIS) agar wisatawan asing dapat melakukan transaksi di Indonesia tanpa perlu menukar mata uang.
Tantangan Implementasi QRIS Tap
Meski menjanjikan, implementasi QRIS Tap masih memiliki beberapa tantangan:
- Tidak semua ponsel memiliki fitur NFC aktif.
 - Beberapa merchant kecil masih memerlukan edukasi dan perangkat pendukung.
 - Integrasi dengan sistem lama membutuhkan waktu dan biaya.
 
Namun dengan dukungan pemerintah, lembaga keuangan, dan masyarakat, tantangan tersebut diyakini akan teratasi secara bertahap.
QRIS Tap bukan sekadar inovasi, melainkan simbol kemajuan ekonomi digital Indonesia. Dengan teknologi ini, transaksi menjadi lebih cepat, higienis, dan efisien, baik untuk pengguna, merchant, maupun penyedia layanan publik.
Bank Indonesia optimistis bahwa ke depan, QRIS Tap akan menjadi standar baru transaksi nasional, mendukung visi besar menuju masyarakat digital yang inklusif dan modern.
