Bagi kamu yang menjadikan emas sebagai investasi jangka panjang, penurunan harga tipis seperti ini justru bisa menjadi momen yang tepat untuk membeli. Sebab, secara historis, emas memiliki kecenderungan naik dalam jangka panjang.
Namun, jika tujuanmu lebih ke trading jangka pendek, sebaiknya perhatikan pergerakan harga dalam beberapa hari ke depan. Jika harga terus turun ke bawah Rp2 juta per gram, mungkin kamu bisa menunggu sedikit lebih lama sebelum masuk pasar.
Tips tambahan:
Selalu bandingkan harga antar platform (misalnya Rajaemas, Lakuemas, Pegadaian, Antam). Perhatikan harga buyback (harga jual kembali), karena ini menentukan nilai saat kamu ingin menjual emas di masa depan.
Pilih kadar karat sesuai kebutuhan 24 karat untuk investasi, 18 karat ke bawah untuk perhiasan harian agar lebih kuat dan tidak mudah penyok.
Baca Juga: Sam Altman CEO OpenAI Ungkap: 2025–2035 Akan Jadi Dekade Emas bagi Orang Biasa untuk Jadi Kaya Raya
Prediksi dan Prospek Harga Emas ke Depan
Banyak analis memperkirakan harga emas dunia akan kembali menguat menjelang akhir tahun 2025. Alasannya, kondisi geopolitik global yang masih belum stabil serta potensi pelonggaran kebijakan moneter oleh bank-bank sentral.
Di Indonesia sendiri, harga emas diprediksi akan stabil di kisaran Rp2 juta–Rp2,1 juta per gram hingga akhir tahun, dengan kemungkinan kenaikan kecil menjelang Natal dan Tahun Baru.
Jadi, untuk kamu yang ingin menambah koleksi emas perhiasan, awal November ini bisa jadi waktu yang pas untuk melakukan pembelian bertahap.
Harga emas perhiasan hari ini, 2 November 2025, memang mengalami penurunan tipis, namun kondisi ini masih dalam batas wajar. Dengan harga 24 karat di Rp2.075.000/gram di Rajaemas dan Rp1.903.000/gram di Lakuemas, pasar emas masih tergolong stabil.
Penurunan seperti ini justru memberikan peluang bagi pemburu emas untuk masuk pasar lebih awal sebelum harga kembali menguat di akhir tahun. Seperti biasa, emas tetap menjadi simbol kekayaan, keindahan, dan keamanan finansial yang tak lekang oleh waktu.
