Antisipasi Hujan Ekstrem, BMKG Siapkan Operasi Modifikasi Cuaca di Jakarta

Minggu 02 Nov 2025, 15:39 WIB
Ilustrasi modifikasi cuaca. (Sumber: Dok. BPBD DKI Jakarta)

Ilustrasi modifikasi cuaca. (Sumber: Dok. BPBD DKI Jakarta)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan, sebagian wilayah Indonesia telah memasuki periode puncak musim hujan pada awal November 2025.

Adapun periode puncak musim hujan diprediksi terjadi hingga Februari 2026 dengan pola pergerakan dari barat ke timur.

Direktur Tata Kelola Modifikasi Cuaca BMKG, Budi Harsoyo, menyampaikan, pihaknya dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) siap bekerjasama untuk melakukan modifikasi cuaca.

Hal itu dilakukan guna mengantisipasi curah hujan ekstrem, yang berpotensi menimbulkan bencana.

"Jadi, kami saat ini bekerja sama dengan BNPB dan beberapa operator modifikasi cuaca swasta, sudah melaksanakan operasi di tiga posko, Semarang dan Solo di Jawa Tengah, kemudian satu di posko Halim untuk wilayah Jawa Barat," ucap Budi kepada awak media, Minggu, 2 November 2025.

Budi mengatakan, pelaksanaan modifikasi cuaca ini dilakukan atas permintaan pemerintah daerah (Pemda).

Baca Juga: Siaga Cuaca Ekstrem, Pemprov Jakarta Rutin Pangkas Pohon dan Modifikasi Cuaca

Menurutnya, Pemda dapat melakukan permintaan kepada pemerintah pusat melakukan modifikasi cuaca untuk mengantisipasi cuaca ekstrem, sesuai peringatan dini yang telah dikeluarkan BMKG.

"Jadi, pelaksanaan ini memang atas dasar permintaan dari pemerintah daerah, yang sudah bersurat kepada BNPB dan BMKG, dengan mengeluarkan status siaga darurat," ujar Budi.

Lebih lanjut, Budi mengungkapkan, BMKG juga akan membahas rencana pelaksanaan modifikasi cuaca di wilayah Jakarta. Pasalnya, wilayah Jakarta beberapa waktu belakangan dilanda hujan dengan intensitas tinggi.

"Jakarta ini rencananya hari Senin baru akan dirapatkan oleh pihak Pemerintah Provinsi DKI, melalui BPBD DKI, dan juga akan mengundang BNPB untuk melakukan hal serupa (modifikasi cuaca)," kata dia.

Lebih lanjut, Budi menyebut, berdasarkan prediksi yang telah disampaikan BMKG, Jawa Barat akan mengalami hujan lebat pada awal November. Bahkan, di wilayah Jawa Barat, hujan lebat diprediksi akan terjadi hingga 4 November 2025, dan 7 November 2025.

"Hampir sama untuk wilayah Jawa yang lain di Jawa Tengah, DKI dan juga Jogja," ungkap dia.

Sebelumnya, Gubernur Jakarta Pramono Anung menyampaikan, pihaknya telah berkoordinasi intensif dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) serta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk melaksanakan operasi modifikasi cuaca (OMC).

"Jadi mulai hari ini kami, mulai kemarin sebenarnya kami sudah bekerja sama dengan BMKG dan juga dengan Badan Penanggulangan Bencana Nasional untuk melakukan modifikasi cuaca," ucap Pramono di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat, 31 Oktober 2025.

Pramono menjelaskan, kegiatan OMC ini akan dilaksanakan selama 25 hari ke depan, dengan fokus utama mengantisipasi potensi hujan dengan intensitas tinggi di atas 150–200 milimeter.

Baca Juga: Mitigasi Dampak Hujan dan Banjir Rob, BPBD Jakarta Gelar Operasi Modifikasi Cuaca

Lebih lanjut, Pramono mengatakan, seluruh informasi terkait potensi hujan lebat, angin kencang, dan cuaca ekstrem akan diumumkan secara berkala melalui kanal resmi milik Pemprov, termasuk media sosial dan situs BPBD DKI Jakarta.

"Kami juga akan terus menyampaikan informasi cuaca, terlebih cuaca ekstrem pada masyarakat Jakarta agar lebih waspada melalui berbagai kanal media yang dimiliki oleh Pemerintah DKI Jakarta," ungkap Pramono.

Bahkan, dirinya selalu menginstruksikan seluruh jajaran terkait untuk turun langsung ke lapangan melakukan penanganan cepat.

"Kemarin ketika terjadi kejadian, baik itu yang di Pondok Indah maupun yang di Dharmawangsa, saya secara langsung menginstruksikan kepada Kepala Dinas Pertamanan, Satpol PP, Pasukan Biru, Gulkarmat, kemudian juga Sumber Daya Air, PPSU untuk turun ke lapangan," ujarnya. (cr-4)


Berita Terkait


News Update