KOLAKA, POSKOTA.CO.ID - Universitas Sembilanbelas November (USN) Kolaka bersama Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari menjalin kolaborasi strategis dalam program Kolaborasi Sosial Membangun Masyarakat (Kosabangsa) 2025 di Desa Palewai, Kabupaten Kolaka.
Kegiatan ini mengusung tema “Pemberdayaan Masyarakat Pesisir melalui Transplantasi Karang Terintegrasi Shelter Ikan untuk Keberlanjutan Ekosistem Laut dan Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat”.
Program ini merupakan Program Pendanaan dari Direktur Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi 2025 untuk menjembatani kolaborasi dalam pengembangan dan penerapan IPTEKS (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) yang dihasilkan perguruan tinggi untuk dapat dimanfaatkan bagi kebutuhan masyarakat.
Program ini bertujuan memperkuat peran masyarakat lokal dalam menjaga dan memulihkan ekosistem terumbu karang yang menjadi penopang utama kehidupan laut serta sumber mata pencaharian nelayan setempat.
Baca Juga: AI Campus Telkom Hadir di Universitas Negeri Padang, Siap Cetak Talenta Digital Terbaik
Lewat pendekatan kolaboratif antara akademisi dan masyarakat pesisir, kegiatan ini menghadirkan inovasi berupa media transplantasi karang yang terintegrasi dengan shelter ikan untuk mendukung fungsi ekologis dan ekonomis kawasan pesisir, kegiatan ini dilaksanakan sejak Agustus-Oktober 2025.
Tim kosabangsa terdiri dari tim pelaksana dari USN Kolaka, yaitu Riska (Ketua Tim); I Gede Purwana Edi Saputra, dan Rahmad Hidayat (Anggota Tim), berkolaborasi dengan Tim Pendamping dari UHO, yaitu Wa Iba (Ketua Pendamping) dan Prof. La Ode Muhammad Yasir Haya (Anggota Pendamping). Kegiatan ini bermitra dengan dua kelompok masyarakat yaitu Kelompok Nelayan Palewai Bahari (Ketua: Syamsyul Syahban Banardy) dan Kelompok OPA Sorume (Ketua: Ardi), dan mendapat dukungan dari pemerintah desa dan Yayasan Bahari.
Wilayah sasaran yang dipilih merupakan daerah tertinggal dan rawan bencana yaitu Desa Palewai Kecamatan Tanggetada Kabupaten Kolaka Sulawesi Tenggara. Paket teknologi yang diterapkembangkan diadopsi dari Tim Pendamping, yaitu paket transplantasi karang menggunakan beton dengan memanfaatkan limbah botol plastik dan kemasan yang di kurung dalam blok beton yang dilubangi pada bagian sisinya, sehingga campuran semen tetap merekat kuat dalam membentuk blok beton.
Selain itu, dengan memanfaatkan limbah plastik, maka dapat membantu penanganan limbah plastik terutama di wilayah pesisir.Selain itu, dibuat pula shelter ikan berbahan dasar beton. Beberapa keuntungan penggunaan beton sebagai media shelter ikan adalah kuat dan tahan lama.
Beton disebut dapat menyediakan stabilitas yang baik untuk struktur shelter ikan, sehingga dapat mengurangi risiko kerusakan akibat arus laut atau gelombang. Shelter ikan dari beton dapat menyediakan habitat bagi berbagai jenis ikan dan biota laut lainnya, sehingga dapat meningkatkan biodiversitas laut, dan membantu mengurangi kerusakan ekosistem laut akibat penangkapan ikan yang berlebihan atau penggunaan alat tangkap yang merusak.


 
  
  
  
  
 .jpg) 
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
 