Warga mundur dari bansos (Sumber: Istimewa)

Daerah

Viral! Warga Ramai-ramai Mundur dari Bansos karena Malu Ditempeli Stiker Keluarga Miskin

Kamis 30 Okt 2025, 13:54 WIB

POSKOTA.CO.ID - Fenomena sosial yang tidak biasa kini tengah menarik perhatian publik nasional.

Sejumlah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dari Program Keluarga Harapan (PKH) secara sukarela mengundurkan diri dari daftar penerima bantuan sosial (bansos) setelah rumah mereka hendak ditempeli stiker bertuliskan “Keluarga Miskin”.

Kasus ini pertama kali mencuat di Kabupaten Kepahiang, Bengkulu, sebelum kemudian dilaporkan terjadi di sejumlah daerah lain.

Banyak warga penerima bantuan yang merasa malu ketika rumahnya akan ditandai dengan label tersebut, sehingga memilih mundur dengan alasan sudah mampu secara ekonomi.

Baca Juga: Cek Nama Penerima BLT Kesra Rp900.000 Oktober 2025, Login cekbansos.kemensos.go.id Sekarang!

Inisiatif Daerah yang Jadi Sorotan

Menanggapi fenomena ini, Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menyebut bahwa langkah penempelan stiker bukan kebijakan dari Kementerian Sosial, melainkan inisiatif dari pemerintah daerah (Pemda) untuk menandai penerima bantuan secara transparan.

Meski begitu, ia menilai cara ini sangat efektif dan patut diapresiasi.

“Kalau soal ada beberapa KPM yang mundur ketika ditempelin stiker warga miskin untuk penerima bansos, itu murni inisiatif daerah. Tapi hasilnya luar biasa karena membuat masyarakat lebih jujur,” ujar Gus Ipul, Selasa, 28 Oktober 2025.

‘Tamparan’ Sosial yang Menyadarkan

Bagi Kemensos, fenomena “mundur karena malu” ini menjadi bentuk sanksi sosial yang efektif.

Rasa enggan atau malu dilabeli sebagai “keluarga miskin” mendorong warga untuk jujur bahwa mereka sudah tidak layak menerima bantuan.

Gus Ipul menyebut fenomena ini sebagai bukti bahwa kesadaran sosial masyarakat mulai meningkat. “Ini sinyal positif.

Artinya mereka punya harga diri dan tidak ingin menerima bantuan yang seharusnya milik orang yang lebih membutuhkan,” tambahnya.

Dana yang ditinggalkan para penerima yang mundur tidak akan hangus. Pemerintah akan mengalihkan bantuan tersebut kepada keluarga lain yang benar-benar miskin dan memenuhi kriteria.

Baca Juga: Cek Bansos Online di cekbansos.kemensos.go.id, Cara Login dan Lihat Nama Penerima

“Kami pastikan tidak ada anggaran yang terbuang. Semua akan disalurkan ke yang berhak,” tegasnya.

2 Juta Lebih Penerima Dinyatakan Tidak Layak

Hasil verifikasi faktual yang dilakukan selama beberapa minggu terakhir juga mengungkap temuan mencengangkan.

Berdasarkan data terbaru, lebih dari dua juta nama penerima bansos ternyata sudah tidak memenuhi syarat karena kondisi ekonominya membaik.

Langkah pemutakhiran data ini dilakukan lewat kerja sama antara tim pendamping sosial, aparat desa, dan pemerintah daerah, termasuk melalui strategi penandaan rumah penerima bansos dengan stiker.

Gus Ipul menyebut keberhasilan ini sebagai bukti efektivitas kolaborasi antara pusat dan daerah dalam memperbaiki akurasi data sosial.

Fenomena Sosial dan Refleksi Moral

Fenomena ini menjadi cerminan kuat tentang pergeseran moral masyarakat, di mana rasa malu justru menjadi alat ampuh untuk membangun kejujuran dan tanggung jawab sosial.

Banyak pihak menilai langkah ini juga memperkuat transparansi publik, karena masyarakat dapat melihat langsung siapa saja penerima bantuan di lingkungannya.

Tak sedikit pengamat sosial yang menganggap cara ini lebih beradab dibanding sekadar sanksi administratif.

Baca Juga: Bansos Beras dan Minyak Disalurkan Hingga Akhir 2025, Begini Cara Cek Penerimanya

Rasa malu yang muncul bukan bentuk penghinaan, melainkan dorongan moral agar bantuan tepat sasaran.

Kemensos pun berharap praktik baik dari daerah seperti Bengkulu dapat menjadi contoh bagi wilayah lain di Indonesia, terutama dalam membersihkan data bansos yang kerap bermasalah dan menumbuhkan budaya malu bagi penerima yang tidak layak.

Fenomena “mundur karena malu” akhirnya menjadi bukti bahwa kesadaran dan harga diri sosial masyarakat masih hidup dan bisa menjadi kunci dalam menciptakan distribusi bantuan yang lebih adil dan bermartabat.

Tags:
bantuan sosial mengundurkan diriPKH Program Keluarga Harapan KPM Keluarga Penerima ManfaatFenomena sosial

Insan Sujadi

Reporter

Insan Sujadi

Editor