POSKOTA.CO.ID - Pasar kripto kembali berada di jalur menurun pada Kamis, 30 Oktober 2025. Hampir semua aset digital papan atas seperti Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH) belum mampu keluar dari tekanan jual yang melanda beberapa hari terakhir.
Menurut data Coinmarketcap, harga Bitcoin anjlok 2,50% dalam 24 jam terakhir ke kisaran USD 110.024 atau sekitar Rp 1,82 miliar (kurs Rp 16.617 per dolar AS). Sedangkan Ethereum ikut melemah 1,94%, berada di level Rp 64,83 juta per koin.
Mata uang digital lain seperti Cardano (ADA) dan Solana (SOL) juga tak luput dari tekanan. Cardano turun 0,88%, sementara Solana melemah 0,09%. Bahkan XRP ikut tergelincir lebih dalam hingga 2,06%, diperdagangkan di kisaran Rp 42.373 per koin.
Menariknya, di tengah pelemahan ini, Binance Coin (BNB) justru bergerak positif meski tipis, naik 0,40% ke Rp 18,39 juta per koin. Namun dua stablecoin besar, USDT dan USDC, juga ikut lesu masing-masing 0,01% menandakan tekanan pasar sedang merata di seluruh ekosistem kripto.
Secara keseluruhan, kapitalisasi pasar kripto global kini berada di kisaran USD 3,73 triliun atau sekitar Rp 61.981 triliun, turun 1,93% dalam sehari.
Baca Juga: Update Harga iPhone 15 dan iPhone 17 Series di iBox Indonesia
Kenapa Harga Kripto Bisa Terus Turun?
Meski volatilitas adalah “menu wajib” di dunia kripto, pelemahan kali ini dipengaruhi oleh kombinasi beberapa faktor.
- Penguatan dolar AS dan sikap hati-hati investor menghadapi kebijakan moneter global.
- Likuiditas pasar menurun, terutama karena investor institusional masih menunggu kejelasan regulasi.
- Serta sentimen jangka pendek akibat aksi ambil untung setelah reli panjang di kuartal sebelumnya.
Namun bagi pelaku pasar jangka panjang, penurunan harga ini bukan akhir segalanya. Sebagian analis justru melihatnya sebagai peluang akumulasi, terutama menjelang siklus halving Bitcoin berikutnya yang diperkirakan akan membawa momentum baru pada 2026.
Di Balik Lesunya Harga, Teknologi Blockchain Justru Kian Bersinar
Menariknya, ketika grafik harga kripto menurun, teknologi di baliknya blockchain malah semakin relevan dan berpengaruh.
Salah satu tokoh yang menyoroti hal ini adalah Sebastien Borget, Co-Founder The Sandbox sekaligus Duta SandChain.
Dalam acara CreatorWeek Macao 2025, Borget menyampaikan bahwa blockchain telah mengubah secara mendasar cara kreator digital memiliki dan memonetisasi karya mereka.
Menurutnya, selama ini dunia digital dikuasai oleh segelintir platform besar yang menentukan distribusi, data, dan pendapatan kreator.
