Sementara itu, para guru madrasah ingin diperlakukan sama sebagaimana tenaga pendidik di sekolah formal lainnya.
"Ketika di sana ada kuota P3K, ada kuota ASN, di madrasah juga dibuat dong kuotanya. Apalagi jumlah madrasah swasta ini terbesar, ketimbang di sekolah," ktanya.
Heri menyebut, jumlah madrasah swasta di Indonesia justru jauh lebih banyak daripada sekolah umum.
"Di sekolah itu kan swastanya paling 10 persen, madrasa itu hampir 90 persen. Besar, Kalau ini tidak terus diakomodir, kami akan terus kayak begini," ucapnya.
Ia juga mengingatkan bahwa banyak tokoh besar dan pejabat negara lahir dari pendidikan madrasah.
Baca Juga: Aksi Demo Guru di Monas, Transjakarta Alihkan Sejumlah Rute
"Kalau hari ini suara kami tidak didengar, lantas mereka mau mendengar suara siapa? Hilang keberkahan bangsa kita ini," katanya. (cr-3)
