Ia menekankan pentingnya peran masyarakat dalam pencegahan.
“Garda terdepan dalam memberantas narkoba ada di lingkungan sekitar. Melawan narkoba berarti bela negara dan wujud nyata kecintaan pada tanah air,” tutur Suyudi.
BNN, lanjutnya, akan terus melakukan langkah represif melalui penindakan, sekaligus memperluas upaya preventif dan preemtif dengan menambah fasilitas rehabilitasi di daerah.
“Memberantas narkoba tidak bisa dilakukan sendiri. Dibutuhkan kerja sama lintas sektor dan pemanfaatan teknologi digital untuk memperkuat ketahanan masyarakat,” jelasnya.
Suyudi juga mengingatkan munculnya jenis narkoba baru berbentuk cair padat (MPS) yang sering disalahgunakan melalui rokok elektrik.
“Jenis ini menyerupai narkotika asli namun dampaknya lebih berbahaya,” ujarnya.
Ia berharap program P4GN tak sekadar menjadi slogan.
“BNN berharap P4GN menjadi gerakan sosial yang menumbuhkan kesadaran nyata dalam kehidupan sehari-hari, dengan mewujudkan wilayah bebas narkoba, menjaga gotong royong, dan menjadikan keluarga sebagai benteng pertama,” tegasnya.
“Kita memiliki mobil rehabilitasi keliling (Reling) dan Telerehabi atau rehabilitasi jarak jauh. Berdasarkan penelitian BRIN, 80 persen penyalahgunaan narkoba berawal dari pertemanan sosial,” tambahnya.
Dalam kesempatan itu, Suyudi juga menyematkan rompi Jaga Jakarta Tanpa Narkoba kepada sejumlah relawan muda sebagai simbol komitmen bersama memberantas narkoba.
