JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Gubernur Jakarta, Pramono Anung, melepas 585 pasukan putih di Balai Kota DKI Jakarta, pada Rabu, 29 Oktober 2025.
Pramono menyampaikan, bahwa pasukan putih nantinya akan bertugas memberikan pelayanan kesehatan secara door-to-door kepada masyarakat. Khususnya, bagi warga yang memiliki tingkat ketergantungan berat, baik keterbatasan fisik maupun psikis.
"Mereka akan diterjunkan untuk turun di masyarakat bagi warga yang membutuhkan. Di antaranya adalah yang difabel, lansia, kemudian juga, ada juga beberapa yang masih muda tetapi sudah tidak bisa beraktivitas," ucap Pramono.
Pramono mengatakan, pasukan putih menjadi garda terdepan layanan kesehatan yang turun langsung ke lapangan dalam melayani masyarakat.
Baca Juga: Pemprov Jakarta Sebut Perluasan Jaklingko ke Daerah Penyangga Butuh 5 Tahun
"Mereka akan memberikan perawatan, rujukan, bahkan kalau diperlukan akan membawa yang bersangkutan atau pasien tersebut ke rumah sakit rujukan," ujar Pramono.
Pramono menjelaskan, program ini diadakan sebagai bentuk kepedulian Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terhadap warga yang kurang beruntung.
"Terutama yang tinggal di, di mohon maaf di gang-gang sempit, di rumah-rumah yang sangat terbatas, di bedeng-bedeng," kata Pramono.
Pramono menegaskan, bahwa pasukan Putih ini bergerak secara aktif di lapangan di bawah koordinasi langsung Dinas Kesehatan DKI Jakarta, untuk memastikan setiap warga yang membutuhkan mendapatkan perhatian dan bantuan kesehatan yang layak
"Yang menjadi tugas tanggung jawab pasukan putih untuk hadir bagi masyarakat atau bagi keluarga yang tidak beruntung, mereka akan turun ke lapangan dan sepenuhnya untuk pasukan putih ini dalam koordinasi yang dipimpin langsung oleh Ibu Kepala Dinas Kesehatan," ungkap dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati menyampaikan bahwa pasukan putih nantinya akan ditempatkan di seluruh wilayah administrasi Jakarta.
Setiap tim Pasukan Putih ditempatkan di tingkat Puskesmas Pembantu (Pustu), yang menjadi pusat koordinasi di tingkat kelurahan.
"Jadi semua kelurahan sudah memiliki pasukan putih, bahkan lebih karena ada beberapa kelurahan yang lokasinya besar, punya dua Pustu, berarti ada lebih dari dua pasukan putih," ucap Ani.
Lebih lanjut, Ani menyebut, seluruh pelayanan yang diberikan oleh Pasukan Putih bersifat gratis.
"Semuanya gratis. Jadi pasukan putih itu bertugas melakukan pelayanan kesehatan di rumah, terhadap kelompok-kelompok yang memang membutuhkan, yang memiliki keterbatasan di dalam melakukan aktivitas harian, lansia, atau ada sakit tertentu, tirah baring dan lain-lain secara gratis," ujar Ani.
Baca Juga: Pemprov Jakarta Pastikan Pembangunan Flyover Latumenten Jakbar sesuai Jadwal
Ani menyebut, untuk memastikan kualitas pelayanan di lapangan, Pasukan Putih direkrut dengan kualifikasi pendidikan minimal SMA.
"Jadi yang memang kami mencari anak-anak setara SMA," kata Ani.
Ani menyatakan, sebelum ditugaskan, seluruh anggota Pasukan Putih menjalani pelatihan intensif selama lima hari.
"Ada pelatihan terkait layanan kesehatan sendiri, bagaimana melakukan pelayanan terhadap masyarakat dengan keterbatasan aktivitas fisik dan juga terkait basic life support dan juga beberapa, integrasi penugasan yang lainnya," ungkapnya.
Selain itu, dikatakan Ani, mereka juga dilatih untuk melakukan pendampingan minum obat, membantu perawatan ringan di rumah, serta berkoordinasi dengan tenaga medis di Puskesmas.
"Misalkan memberikan pendampingan minum obat dan lain-lain, dan ini kompetensi teman-teman pasukan putih ini akan terus kita tingkatkan sehingga betul-betul akan menjadi, ujung tombak dari Puskesmas yang langsung ke masyarakat," ujarnya. (cr-4)
