"Artinya memang kita mesti mengurangi sumber polusi dari mikroplastik ini dan ini memang peranan Pak Gub (Jakarta Pramono) penting sekali. Pak Gubnya berperan banyak, polusinya berkurang, kita di Kementerian Kesehatan juga akan sangat berkurang bebannya," ungkap Budi.
Sementara itu, Gubernur Jakarta Pramono Anung menyampaikan bahwa Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI telah menerima laporan terkait kandungan mikroplastik dalam air hujan, dan akan segera mengambil langkah tindak lanjut.
"Kita tentunya seperti yang disampaikan Pak Menteri Kesehatan, kami segera untuk hal yang berkaitan dengan plastik, terus terang untuk PLTSA dan sebagainya akan segera kita realisasikan," ucap Pramono.
Pramono menyatakan, upaya pencegahan di tingkat masyarakat perlu diperkuat, salah satunya dengan penggunaan masker saat beraktivitas di luar ruangan.
Seperti yang diungkapkan oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
"Saya setuju bahwa memang untuk pencegahan di awal, masyarakat harus prepare untuk menggunakan masker," kata Pramono.
Namun di sisi lain, Pramono mengakui kondisi Jakarta yang sempat menunjukkan perbaikan kualitas udara dalam beberapa hari terakhir.
Ia menyebut, selama berlangsungnya Jakarta Running Festival beberapa waktu lalu, kualitas udara di ibu kota terlihat jauh lebih bersih dan segar.
"Tetapi yang saya senang, tiga hari ini, karena ada Jakarta Running Festival itu Jakarta enggak tahu hijau semuanya bahkan bersih banget, bersih banget tiga hari ini. Jadi itu keadaan kita pada saat ini," ungkapnya.
Baca Juga: Ramai Air Hujan Mengandung Mikroplastik, Ini Langkah DLH Jakarta
Sebelumnya, Peneliti BRIN, Muhammad Reza Kordova, menjelaskan bahwa penelitian mengenai mikroplastik di udara, termasuk yang terdapat dalam tetes air hujan, telah dilakukan sejak tahun 2022.
Namun fenomena hujan mengandung mikroplasti tidak hanya terjadi di Jakarta, tetapi juga di berbagai kota besar lain di Indonesia yang kini tengah diteliti BRIN.
