"Insyaallah bulan Desember sudah kelihatan perubahannya untuk bangunan Batutulis. Tinggal nanti tahun berikutnya kita mengisi ini (Bumi Ageung) untuk menjadi sebuah museum. Kita kumpulkan dulu koleksi narasi-narasi di sini termasuk artefak terkait Pajajaran dan Bogor maupun Jawa Barat," kata Fadli.
Ia menilai bangunan Prasasti Batutulis dan Bumi Ageung sudah siap diintegrasikan untuk menjadi pusat budaya dan edukasi.
"Ke depan, lokasi ini akan menjadi tempat atau kantong budaya serta berbagai macam aktivitas, baik pendidikan maupun budaya," ujarnya.
Untuk itu, Kemenbud akan memfasilitasi pelaksanaan FGD dengan para ahli, sejarawan, ahli museum, dan ahli storyline, baik dari Bogor maupun Jawa Barat.
"Saya yakin ini akan jadi satu tempat yang nanti banyak dikunjungi masyarakat, ikonik, terutama karena memang secara sejarah sangat kuat situs Prasasti Batutulis ini dari abad ke-4, abad ke-5, dan di sinilah satu titik nol dari Bogor, karena di situ masih terpelihara," pungkasnya. (cr-6)
