Lonjakan ini didorong oleh meningkatnya permintaan industri perak global serta minat investor yang kembali melirik logam putih tersebut di tengah fluktuasi harga emas.
Harga Dunia Ikut Naik
Harga perak global (silver spot) pagi ini tercatat di USD 30,12 per troy ounce, naik 0,4% dibanding penutupan Jumat.
Faktor utama pendorongnya antara lain pelemahan indeks dolar AS, kenaikan permintaan industri untuk panel surya dan baterai, serta efek domino dari penguatan harga emas dunia yang menembus rekor baru.
Baca Juga: 10 Rekomendasi HP Terbaik di Bawah Rp2 Juta untuk Oktober 2025
Tren 10 Tahun Terakhir
Dalam rentang 2015–2025, harga perak menunjukkan tren pertumbuhan luar biasa.
Dari Rp7.800 per gram pada 2015, kini melonjak hingga Rp26.800, atau naik lebih dari 240%.
Tahun 2025 menjadi periode dengan harga tertinggi dalam satu dekade terakhir, mencerminkan stabilitas sekaligus potensi jangka panjang perak sebagai aset investasi.
Perbandingan dengan Emas
Untuk perbandingan, harga emas Antam 24 karat saat ini berada di Rp2.450.000 per gram. Dengan demikian, harga perak setara sekitar 1,1% dari nilai emas.
Meski selisihnya jauh, perak dinilai memiliki prospek pertumbuhan kuat, terutama karena perannya dalam teknologi hijau seperti panel surya, kendaraan listrik, dan semikonduktor.
Harga perak hari ini menguat tipis ke Rp26.800 per gram dan memperpanjang tren bullish selama sepekan.
Jika momentum harga emas global berlanjut, perak berpotensi menembus Rp27.000 per gram dalam waktu dekat.
Investor disarankan mempertimbangkan logam ini sebagai diversifikasi portofolio menjelang potensi rekor baru bulan depan.


 
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
 