Dengan kombinasi faktor-faktor ini, tidak heran jika analis memperkirakan harga emas masih punya ruang untuk menguat dalam beberapa minggu ke depan.
Rincian Harga Emas Antam Terbaru (25 Oktober 2025)
Berikut daftar lengkap harga emas batangan Antam berdasarkan ukuran pecahan yang tercatat di situs Logam Mulia:

Ketentuan Pajak Transaksi Emas Antam
Sesuai Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No 34/PMK.10/2017, setiap transaksi jual beli emas batangan dikenakan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 22.
- Pembelian emas:
- Pemegang NPWP: PPh 22 sebesar 0,45%
- Non-NPWP: PPh 22 sebesar 0,9%
- Penjualan kembali (buyback):
- Pemegang NPWP: PPh 22 sebesar 1,5%
- Non-NPWP: PPh 22 sebesar 3%
Semua potongan pajak ini otomatis dipangkas dari total nilai transaksi, dan pembeli akan menerima bukti potong resmi dari Antam.
Baca Juga: Cek Status dan Syarat Pencairan TPG Triwulan IV 2025, Begini Cara Akses Info GTK
Apakah Sekarang Waktu yang Tepat untuk Membeli Emas?
Bagi kamu yang berencana berinvestasi, saat harga berada di kisaran Rp 2,3 jutaan bisa dibilang cukup menarik. Meski sempat turun, potensi penguatan masih terbuka lebar mengingat tren jangka panjang emas cenderung naik.
Analis menyarankan agar investor tetap membeli bertahap (averaging), bukan sekaligus. Dengan begitu, kamu bisa meminimalkan risiko ketika harga mengalami koreksi singkat.
Selain itu, emas Antam juga punya keunggulan dari sisi likuiditas. Produk ini mudah dijual kembali, diakui secara internasional, dan dilengkapi sertifikat resmi dari Logam Mulia.
Tips Cerdas Berinvestasi Emas Batangan
- Beli di tempat resmi seperti butik Logam Mulia atau bank mitra.
- Simpan sertifikat dengan baik karena nilainya menentukan keaslian emas.
- Cek harga harian melalui situs resmi Logam Mulia sebelum membeli atau menjual.
- Gunakan strategi jangka panjang, minimal 3–5 tahun agar hasil investasi lebih optimal.
Meski sempat turun beberapa hari terakhir, harga emas Antam diyakini akan kembali menguat pada awal pekan ini. Dengan prediksi kenaikan hingga Rp 2,4 juta per gram, emas tetap menjadi salah satu instrumen investasi paling stabil di tengah gejolak ekonomi global.
Bagi investor jangka panjang, fluktuasi seperti ini justru menjadi peluang emas — dalam arti sebenarnya — untuk menambah portofolio.
