Namun, pesta pora masih harus ditunda karena situasi Grup G masih sangat terbuka dan berbahaya bagi Maung Bandung.
Analisis menunjukkan, meski kini memimpin, Persib masih memiliki skenario gagal lolos. Dengan tiga laga tersisa, nasib masih bisa berbalik arah.
Skenario Terburuk:
Jika Persib menelan kekalahan dalam dua atau tiga laga sisa, poin mereka akan mandek di 7 poin. Sementara itu, Bangkok United dan Lion City Sailors, yang masih akan berhadapan dengan Selangor FC (yang belum meraih poin), berpotensi meraih 9 hingga 10 poin. Dalam situasi ini, Persib bisa terlempar ke peringkat tiga.
Bahkan hasil imbang pun belum menjamin tiket ke fase gugur. Aturan head-to-head akan menjadi penentu jika terjadi kesamaan poin, dan performa Persib dalam pertemuan langsung melawan pesaingnya akan menjadi faktor krusial.
Jalan Aman:
Untuk mengamankan tempat di babak 16 besar, Persib perlu meraih kemenangan setidaknya dalam satu dari tiga laga tersisa. Tambahan tiga poin akan membawa mereka ke angka 9 atau 10 poin, sebuah ambang batas yang dianggap lebih aman untuk finis di dua besar.
Jalan Panjang di Depan Mata
Perjalanan Persib di ACL 2 masih panjang. Tiga pertandingan krusial menanti:
- Tandang ke markas Selangor FC (6 November 2025)
- Menjamu Lion City Sailors (26 November 2025)
- Menghadapi Bangkok United (10 Desember 2025)
Kemenangan atas Selangor FC adalah modal awal yang berharga, baik untuk semangat tim maupun untuk nama besar Liga Indonesia di Asia.
Namun, pesan yang jelas bagi skuad Robert Alberts adalah: jangan berpuas diri. Tantangan yang sesungguhnya masih menanti di tikungan-tikungan pertandingan selanjutnya.
Fokus mutlak dibutuhkan untuk mengubah peluang menjadi kepastian lolos, sekaligus terus mendongkrak reputasi sepak bola tanah air di mata Asia.
