Irda berharap, jembatan penghubung akses para penghuni kontrakan dapat segera dibangun kembali.
"Ya harapannya cepat dibangun lagi lah jembatannya," ungkap Irda.
Ketua RT 15, Gang Saluran, Utan Kayu Selatan, Jakarta Timur Iswanto menyampaikan, penyebab utama ambruknya jembatan adalah turap kali rapuh sudah berumur.
“Turap di kali ini notabennya udah tua, dari tahun 1975–1976. Udah rapuh banget,” katanya.
Iswanto menjelaskan, jembatan tersebut dibangun sekitar tahun 1980-an dan satu-satunya akses penghubung bagi warga kontrakan di seberang kali.
Baca Juga: Baru Akan Tayang, Film Jembatan Shiratal Mustaqim Disebut Bisa Gagal Mengudara di Bioskop
“Jembatan ini sebenarnya kuat, tapi karena turapnya yang rapuh, jadi ikut ambruk. Akses ini penting banget, soalnya sebagian besar warga di seberang situ itu pengontrak,” ujar dia.
Sembilan Kepala Keluarga (KK) terdampak ambruknya jembatan tersebut. Mereka harus menyusuri pinggir kali untuk bisa keluar rumah.
“Yang terdampak sekitar sembilan KK, rata-rata pengontrak. Mereka sekarang susah akses keluar. Kasihan, apalagi banyak anak-anak,” ucapnya.
Menurutnya, pemerintah daerah hanya akan melakukan perbaikan turap melalui SDA dan Bina Marga, tanpa rencana pembangunan jembatan baru.
Baca Juga: Review Samsung Galaxy S25 FE: Jembatan Sempurna antara Kelas Entry dan Flagship
"Dari Pemda itu SDA sama Bina Marga hanya perbaikan turap saja, yang saya pengen kan yang dibantu jembatan juga apalagi kan biaya jembatan ini nggak murah," tuturnya.
