JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Isu soal ketersediaan lahan untuk pemakaman di Jakarta menjadi perbincangan hangat publik.
Pasalnya, Jakarta yang saat ini mayoritas wilayahnya sudah dipenuhi oleh gedung-gedung maupun bangunan lainnya, mengakibatkan ketersediaan lahan makam semakin sempit.
Adapun krisis lahan makam di Jakarta ini, tak luput menjadi sorotan Legislatif Parlemen Kebon Sirih.
Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta, Ali Lubis Hakim menyebut, minimnya lahan makam di Jakarta, juga turut menjadi sorotannya saat rapat Komisi D bersama Distamhut DKI Jakarta.
"Soal krisis lahan pemakaman di Jakarta ini memang sangat menjadi perhatian saya saat rapat di Komisi D dengan pihak Distamhut," ucap Ali kepada Poskota, Rabu, 22 Oktober 2025.
Baca Juga: Ternyata Ini Maksud Gubernur Pramono Anung soal Konsep Pemakaman Vertikal di TPU Jakarta
Menurut Ali, solusi yang bisa dilakukan pihak Pemprov Jakarta adalah pengadaan lahan umum makam.
"Tapi, kendala saat ini lokasi lahan yang terbatas di Jakarta dan terlebih saat ini, adanya pengurangan dana transfer daerah dari pusat," ujar Ali.
Lantas, Ali mendorong eksekutif bagian pemakaman (Distamhut DKI) untuk membeli lahan kosong di daerah penyangga sebagai lokasi pemakaman warga Jakarta.
"Walaupun jauh, tapi apa boleh buat ditengah minimnya lahan di Jakarta," kata Ali.
Krisis lahan makam, juga turut menjadi sorotan Neneng Hasanah yang juga Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta.
Politisi Partai Demokrat itu, meminta agar Distamhut Jakarta menambah lokasi lahan makam di lima wilayah Jakarta sesuai kebutuhan masing-masing wilayahnya.
"Salah satunya harus ditambah (lahan makam) dan disebar di setiap wilayah sesuai dengan kebutuhan di setiap wilayah," ucap Neneng.
Caranya, dikatakan Neneng, dengan memanfaatkan lahan kosong milik Pemda Jakarta yang tidak terpakai.
"Memaksimalkan tanah (milik Pemprov) yang sudah ada," ujar Neneng.
Sebagai informasi, saat ini di Jakarta memiliki sekitar 80 Tempat Pemakaman Umum (TPU) yang 69 di antaranya sudah penuh. (cr-4)