"Jadi kita dapat dana hibah dari pemprov untuk kegiatan operasional ada dana hibah dari pemprov," ujarnya.
Selain itu, dikatakan Syamsul, Pemprov juga memberikan ruang bagi mahasiswa IKJ untuk menampilkan karya seni di berbagai ruang publik Jakarta, termasuk taman dan museum.
Lebih lanjut, Syamsul menegaskan bahwa pemindahan IKJ yang dimaksud bukan berarti seluruh aktivitas kampus akan berpindah ke Kota Tua.
Dia pun mencontohkan, seperti kampus Universitas Indonesia (UI) yang berada di kawasan Depok dan Salemba, Jakarta Pusat.
Baca Juga: Wujudkan Wisata yang Aman dan Nyaman, Polda Metro Jaya Luncurkan Program 'Lapor Aman Kota Tua'
"Kan bisa saja kalau untuk memperluas kawasan kan bisa saja, tidak harus pindah total gitu ya. Pengertian pindah kan bisa saja, aktivitas kreasi seni itu bisa di Kota Tua kan begitu," kata Syamsul.
Atas dasar itu, Syamsul membuka kemungkinan bahwa nantinya IKJ akan memiliki dua lokasi kampus, misalnya Kampus 1 di Cikini (TIM) dan Kampus 2 di Kota Tua.
"Jadi bisa saja di Kampus 1, 2 atau apa, Kampus 1 misalnya di Cikini, Kampus 2 di Kota Tua, atau Kampus 1 Kota Tua, Kampus 2 di Cikini kan bisa saja. Tapi yang jelas dapur di Cikini itu masih memungkinkan untuk tetap dimanfaatkan gitu," ungkapnya. (cr-4)