JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Di tengah riuh rendah kawasan wisata Kota Tua, Jakarta Barat, ada satu sudut yang justru sunyi senyap. Lokasi binaan (Lokbin) Intan, yang semestinya menjadi pusat aktivitas perdagangan rakyat, kini ibarat kawasan mati.
Tak terdengar suara tawar-menawar antara pedagang dan pembeli, hanya sesekali terdengar candaan kecil sesama pedagang yang mencoba menghidupkan suasana.
Puluhan hingga ratusan kios tampak terbengkalai. Beberapa bahkan ditumbuhi rumput liar karena lama tak terurus.
Yang tersisa hanyalah segelintir pedagang yang bertahan dengan harapan masih ada rezeki di tanah bersejarah itu.
Amir, 47 tahun, seorang pedagang pakaian dan tas, mengaku sudah berdagang di Lokbin Intan sejak 2016. Sebelum dipindahkan ke lokasi itu, ia biasa berjualan di trotoar sekitar Kota Tua.
"Lama juga saya dagang di sini, dari tahun 2016-2017. Saya udah di sini sebelumnya, saya di depan trotoar dekat kawasan kota tuanya," ujar Amir saat diwawancara Poskota, Sabtu, 27 September 2025.
Amir yang membuka kiosnya dari pagi hingga malam hanya bisa pasrah. Ia menyebut, satu-satunya harapan pedagang hanyalah kedatangan rombongan bus wisata.
Baca Juga: Cara ke Kota Tua Pakai KRL Lengkap dengan Estimasi Waktunya
“Kalau ada bus masuk, bisa rame. Kalau nggak ada, ya sepi kayak gini. Harapan saya, pedagang di Lokbin Intan ini bisa dibina lagi. Kalau bisa disatukan dengan pedagang trotoar supaya nggak tercerai-berai,” ucap Amir.
Amir mengaku, kawasan ini sepi sejak dan setelah pandemi Covid-19 melanda. Sebelumnya lokbin Intan ini ramai dihuni oleh berbagai macam pedagang.
"Sekarang tuh paling pedagangnya ya ini kayak saya pakaian topi tas dulu mah banyak ada mainan ada makanan gitu sekarang udah pada sepi udah pada pindah karena nggak ada pengunjungnya juga," kata Amir.