Salah satu karya terkenalnya adalah kitab maulid Ad-Dhiyaullami’ (Cahaya yang Terang Benderang), yang dibaca luas di dunia Islam.
Hubungannya dengan Indonesia telah terjalin sejak 1994, dan para murid pertamanya di Dar al-Musthafa justru berasal dari Indonesia. Mereka kemudian menjadi penyebar ajaran dan akhlak beliau di berbagai pesantren.
Metode dakwahnya yang lembut, penuh cinta, dan menekankan akhlak Nabi menjadi alasan mengapa Habib Umar begitu dicintai umat Islam Indonesia.
Baca Juga: Wapres K.H. Ma'ruf Amin Dukung Pembentukan Majlis Ulama Perempuan Global
Setiap kedatangannya selalu disambut dengan lautan manusia yang haus akan kesejukan dan ilmu yang ia bawa.
