JATINEGARA BARAT, POSKOTA.CO.ID - Wakil Ketua DPRD Jakarta, Rany Mauliani turut serta menyosialisasikan pencegahan gizi buruk (stunting) di Rumah Susun Sewa (Rusunawa) Jatinegara Barat, Jakarta Timur.
Komite Nasional Pencegahan Stunting (KNPS) menggagas kegiatan itu dengan mengusung tema ‘Sosialisasi-Edukasi Gizi untuk Anak dan Ibu Indonesia Raya’.
Dalam sambutannya, Rany mengapresiasi kegiatan yang menjadi langkah nyata untuk membangun generasi sehat, cerdas, dan berdaya saing.
Ia juga berkomitmen terus mendukung berbagai program peningkatan gizi masyarakat melalui kolaborasi lintas sektor. Satu di antaranya, Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Baca Juga: Mantan Ketua DPRD Jakarta Prasetyo Edi Marsudi Resmi Jabat Ketua Dewas PAM Jaya
"Kami mendukung Program Makan Bergizi Gratis dan mendukung evaluasi dapur-dapur MBG. Sebab masalah stunting masih ada di Jakarta," kata Rany, Jumat, 17 Oktober 2025.
Rany menutup sambutan dengan dua buah pantun:
'Mentari pagi bersinar terang,
Hari yang indah untuk berwisata,
Dengan semangat yang gemilang,
Cegah stunting di Kota kita tercinta'
Baca Juga: Penguatan Kemampuan Penanggulangan Kebakaran jadi Perhatian DPRD Jakarta
'Libur Panjang ke kota Roma,
Bersantai sejenak menyantap delima,
Perbaiki gizi ibu dan anak bersama,
Wujudkan Indonesia Emas 2045'
Baca Juga: DPRD Jakarta Ajak Kolaborasi untuk Pembangunan Kota
Dalam kesempatan itu, hadir juga jajaran dari Pemprov DKI Jakarta. Yakni perwakilan PT. Transportasi Jakarta (Transjakarta), dan Dinas Kesehatan (Dinkes).
Edukasi Gizi
Rany menyoroti masih terdapat kasus stunting di Jakarta. Padahal, ibukota tengah bertransformasi menuju kota global.
"Di kota Jakarta yang sedang menuju kota global, dan sudah lebih dari 200 tahun menjadi ibu kota negara, ternyata masih ditemukan anak-anak yang mengalami stunting. Itu sangat memprihatinkan," ucapnya.
Menurut dia, stunting terjadi karena kurang pemahaman orangtua tentang gizi. Khususnya saat masa kehamilan.
Baca Juga: Kasus ISPA Bertambah, DPRD Jakarta Minta Dinkes Transparan
"Tapi juga tidak bisa disalahkan, karena pemahaman gizi orangtua tidak selalu sama," katanya.
Ia menegaskan, peran orangtua sangat penting. Khususnya kaum ibu agar dapat memperbaiki gizi anak-anak.
Melalui program edukasi itu, sambung dia, dapat menekan angka stunting di Jakarta.
"Dengan adanya sharing dari Badan Gizi Nasional dan Dinas Kesehatan, mudah-mudahan bisa mengedukasi para ibu untuk memperbaiki gizi anak. Hal ini juga menjadi perhatian Pemprov untuk terus menekan angka stunting,” tutur Rany.
Ketua Umum KNPS David Hamka menyampaikan, fokus memberikan pemahaman langsung kepada para ibu.
"Program ini bertujuan agar para ibu sadar pentingnya edukasi gizi. Sehingga anak-anak tidak makan sembarangan," tuturnya.