JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatatkan pertambahan orang yang terjangkit Influenza di Indonesia beberapa pekan terakhir.
Lonjakan kasus ini dilaporkan melalui fasilitas pelayanan kesehatan yang masuk ke Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons (SKDR).
Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes, Aji Muhawarman menyampaikan, peningkatan kasus ini juga terjadi di beberapa negara tetangga, seperti Malaysia, Singapura dan Thailand. Kasus tersebut sebagian besar disebabkan virus Influenza tipe A.
"Di negara-negara tropis, termasuk Indonesia, virus influenza bersirkulasi sepanjang tahun, namun aktivitasnya meningkat pada masa/waktu tertentu," kata Aji kepada Poskota, Jumat, 17 Oktober 2025.
Baca Juga: Kasus ISPA di Jakbar Terpantau Bertambah
Aji mengatakan, faktor peralihan musim hujan dan kualitas udara yang buruk di beberapa kota di Indonesia turut mempengaruhi pertambahan kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) tersebut.
"Karena pada saat itu suhu udara lebih rendah dan kelembapan tinggi sehingga membuat virus mudah bertahan, mereplikasi dan menyebar luas," tuturnya.
Sementara itu, gejala Influeza ditunjukan pada hidung tersumbat, bersin, batuk, sakit tenggorokan, demam, dan nyeri tubuh.
"Pengamatan dan pelaporan kasus influenza melalui SKDR, dan surveilans sentinel ILI/SARI dan komunikasi risiko kepada masyarakat melalui berbagai media," tuturnya.
Baca Juga: Kasus ISPA di Puskemas Kembangan Jakbar Bertambah 13,7 Persen
Masyarakat juga diimbau menerapkan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) guna mencegah penyebaran Influenza dengan rutin cuci tangan dengan air mengalir ddan sabun atau hand sanitizer. Selain itu, penggunaan masker juga penting.
"Konsumsi makanan bergizi, istirahat cukup, rutin aktivitas fisik, jaga kebersihan diri dan lingkungan," tuturnya.
Lebih lanjut, ia menyebutkan, masyarakat bisa mendapatkan vaksin Influenza sekali dalam setahun. Vaksinasi diutamakan bagi pelaku perjalanan dan kelompok rentan, seperti tenaga kesehatan hingga pemilik riwayat penyakit.
"Apabila diperlukan, dapat melakukan vaksinasi influenza setahun sekali, khususnya bagi pelaku perjalanan dan masyarakat kelompok berisiko tinggi seperti tenaga kesehatan, lansia, ibu hamil, dan individu dengan penyakit kronis," ujar dia.
"Meskipun vaksin influenza tahunan belum menjadi bagian dari program imunisasi rutin nasional di Indonesia, tetapi tetap direkomendasikan," lanjutnya menambahkan. (cr-4)