POSKOTA.CO.ID - Kabar terbaru dari dunia teknologi kembali datang dari Samsung. Perusahaan raksasa asal Korea Selatan ini disebut tengah menyiapkan kejutan besar melalui peluncuran Samsung Galaxy S26 Ultra, yang diprediksi akan menjadi salah satu smartphone paling inovatif pada tahun 2025.
Bukan hanya soal performa dan desain, Galaxy S26 Ultra digadang-gadang akan menghadirkan fitur revolusioner yang belum pernah ada sebelumnya layar privasi pintar anti-intip bawaan.
Fitur ini kabarnya menjadi bagian dari pembaruan sistem operasi One UI 8.5, yang bocor ke publik melalui tangkapan layar yang dibagikan oleh leaker teknologi terkenal, Cultra, di platform X (Twitter).
Baca Juga: Kapan Pengumuman Hasil Seleksi Administrasi Rekrutmen PLN 2025? Cek Jadwal dan Tahapannya
Fitur Flex Magic Pixel: Perlindungan Privasi dalam Setiap Sudut Pandang
Fitur layar privasi pintar ini disebut sebagai Flex Magic Pixel, yakni teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI) yang dapat mengubah tingkat kecerahan dan kejernihan piksel layar sesuai arah pandang pengguna.
Cara kerjanya cukup canggih. Saat ponsel dilihat dari depan, tampilan layar akan terlihat jernih dan tajam. Namun, ketika seseorang mencoba mengintip dari samping, sistem AI akan secara otomatis menyesuaikan tingkat blur pada layar, membuat tampilan menjadi kabur bahkan nyaris tak terbaca.
Ada pula mode “Privasi Ekstrem”, di mana layar hanya dapat terlihat jelas dari sudut pandang sempit—ideal bagi mereka yang sering menggunakan aplikasi perbankan, mengetik PIN, atau membaca pesan pribadi di tempat umum.
Fitur ini diperkirakan akan menggantikan pelindung layar privasi konvensional yang selama ini banyak digunakan pengguna smartphone untuk mencegah “mata nakal” di ruang publik.
Kinerja AI dan Teknologi Piksel Adaptif
Teknologi Flex Magic Pixel memanfaatkan sensor cahaya serta algoritma eye-tracking untuk mengidentifikasi posisi mata pengguna. Data tersebut kemudian digunakan untuk menyesuaikan orientasi piksel di layar agar cahaya hanya dipantulkan ke arah pandangan utama.
Pendekatan ini tidak hanya memberikan perlindungan privasi, tetapi juga meningkatkan efisiensi energi. Dengan mengatur intensitas piksel sesuai kebutuhan, daya baterai dapat digunakan lebih hemat, terutama dalam mode privasi tinggi.
Samsung menilai inovasi ini akan menjadi game changer di industri smartphone, seiring meningkatnya kebutuhan pengguna terhadap keamanan data pribadi dan kenyamanan visual.