PENJARINGAN, POSKOTA.CO.ID – Dinas Bina Marga DKI Jakarta merespons keluhan warga soal kabel semrawut di Jalan Raya Kapuk, perbatasan Jakarta Barat dan Jakarta Utara, yang dinilai membahayakan pengguna jalan.
Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Bina Marga DKI Jakarta, Wiwik Wahyuni, mengatakan pihaknya akan meninjau langsung lokasi dan berkoordinasi dengan pemilik utilitas terkait.
"Terkait semerawutnya lokasi tersebut, akan dilakukan pengecekan langsung pada hari Senin tanggal 6 Oktober 2025 ke lokasi terkait kondisi utilitas yang akan dikoordinasikan langsung ke pihak terkait (pemilik utilitas) guna melakukan penataan utilitas pada lokasi-lokasi tersebut," kata Wiwik melalui pesan singkat, Sabtu, 4 Oktober 2025.
Baca Juga: Feeder Metro Jabar Trans Mulai Beroperasi, Gratis Selama Masa Uji Coba
Ia memastikan, Bina Marga juga akan menata kabel-kabel yang menjuntai agar tidak mengganggu mobilitas warga.
"Kondisi seperti kabel-kabel yang menjuntai untuk mengantisipasi terganggunya mobilitas pun akan langsung dikerjakan," jelas Wiwik.
Sebelumnya, warga mengeluhkan kondisi kabel di kawasan tersebut yang terlihat semrawut dan bahkan menjuntai hingga ke jalan, seperti terlihat pada Jumat, 3 Oktober 2025. Kabel yang tak tertata itu disebut sangat mengganggu dan berpotensi menimbulkan bahaya.
Yahya, 42 tahun, warga sekitar, mengatakan kondisi ini sudah terjadi sejak lama dan belum juga ditangani.
"Udah lama, saya udah bilangin kalau seumpama rapih kan enak jadi buat mobil lewat juga enak. Jadi ibarat nggak acak-acakan kayak gini, sekarang acak-acakan gini kan ribet," kata Yahya.
Ia mengaku, warga kerap berinisiatif merapikan kabel yang menjuntai agar tidak mengganggu kendaraan besar yang melintas.
"Kemarin contohnya ada orang naik motor berdua cewek cowok, lehernya nyangkut kabel pas di tengah jalan. Kabelnya nyangkut di leher yang bawa jadi jatuh boncengannya juga," ujarnya.
Baca Juga: DPRD Desak Pemkot Bekasi Atasi Krisis Air di Kavling Alinda Permai
Menurut Yahya, kabel menjuntai itu bahkan sering menyangkut ke spion mobil. "Mobil biasa gitu, bukan truk. Makanya itu otomatis saya buat rapiin, diikat," tambahnya.
Warga berharap penertiban segera dilakukan, sebab mereka khawatir akan risiko tersetrum ketika berupaya membenahi kabel secara mandiri.
"Takutnya kena setrum orang juga. Untungnya sampai sekarang belum ada yang kesetrum. Baru kemarin aja kejadian orang yang kesangkut kabel di leher," tutur Yahya.