Direktur Utama PDAM Tirta Patriot, Ali Imam Faryadi, meninjau langsung kerusakan valve pada Jumat malam, 3 Oktober 2025. (Sumber: POSKOTA | Foto: Nurpini Aulia Rapika)

JAKARTA RAYA

8.000 Pelanggan di Bekasi Utara Terdampak Gangguan Air, PDAM Tirta Patriot Janji Segera Atasi

Sabtu 04 Okt 2025, 15:26 WIB

BEKASI UTARA, POSKOTA.CO.ID - Sebanyak 8.000 pelanggan PDAM Tirta Patriot di wilayah Bekasi Utara mengalami gangguan aliran air bersih sejak beberapa bulan belakangan.

Direktur Utama PDAM Tirta Patriot Kota Bekasi, Ali Imam Faryadi, menyebut penyebab utama terganggunya distribusi adalah kerusakan pada valve yang berada di bawah beton.

“Total ada sekitar 8.000 pelanggan yang terdampak. Dan memang tinggal daerah Kavling Alinda saja yang belum teralirkan. Nah, setelah coba dicek oleh tim distribusi itu sepertinya ada valve yang menutup lagi,” ujar Ali kepada awak media, Sabtu 4 Oktober 2025.

Ali menjelaskan, untuk mengatasi persoalan ini pihaknya telah bersepakat dengan Wali Kota Bekasi dan PDAM Bhagasasi membuka interkoneksi dari daerah Babelan, Kabupaten Bekasi, menuju kawasan terdampak.

“Sudah ada kesepakatan antara Tirta Patriot, Pak Wali, dengan Bhagasasi terkait dengan interkoneksi atau pengaliran dari cabang Babelan ke daerah sini. Alhamdulillah, kemarin siang valve sudah dibuka dan aliran air mulai mengalir,” jelasnya.

Baca Juga: Krisis Air Bersih, Tagihan PDAM untuk Ratusan Warga di Bekasi Utara Tetap Jalan

Ali menjelaskan dari 8.000 pelanggan yang terdampak, kini tersisa sekitar 450 pelanggan yang masih mengalami gangguan distribusi.

“Yang lain sudah teraliri walaupun tidak merata, ada yang besar ada yang kecil, tapi paling tidak sudah mengalir ke rumah,” tambahnya.

Meski demikian, PDAM masih menemukan kendala teknis. Setelah dilakukan pengecekan, tim distribusi mendapati adanya valve yang kembali tertutup.

“Karena posisinya di bawah tanah dan tertutup beton, rencananya hari ini akan dikerjakan oleh tim distribusi. Mudah-mudahan setelah lidah valve diangkat, air bisa kembali mengalir normal,” ungkap Ali.

Terkait keluhan pelanggan soal lonjakan tarif, Ali menegaskan hal itu bukan masalah umum, melainkan kasus perorangan yang biasanya dipicu kerusakan ground tank atau toren otomatis di rumah pelanggan.

“Rata-rata temuan tim di lapangan, masalah tarif itu karena ground tank atau toren otomatis yang rusak. Jadi airnya terus mengalir tanpa berhenti. Kalau sudah masuk ke area setelah water meter, itu tanggung jawab pelanggan, bukan PDAM,” jelasnya.

Ali menegaskan pihaknya berkomitmen untuk terus memperbaiki layanan, meski diakui ada tantangan besar dalam pengelolaan air baku.

“Kalau menjamin terpenuhinya air, kami pastikan melayani masyarakat dengan kapasitas yang dimiliki. Tapi sumber air baku kami dari Kali Bekasi kondisinya fluktuatif. Saat musim kemarau, limbah meningkat. Kalau musim hujan deras, pintu air di hulu dibuka, sehingga produksi kami juga terganggu,” paparnya.

Sebagai solusi jangka panjang, Ali memastikan program Relokasi Intik yang pernah dicanangkan Tri Adhianto saat menjabat sebagai Plt Wali Kota Bekasi akan segera dieksekusi tahun ini.

"InsyaAllah tahun ini kami akan bangun Relokasi Intik. Akan kami eksekusi pada tahun ini dengan memindahkan air baku dari Kali Bekasi ke Kali Malang. Mudah-mudahan tahun depan selesai lah," jelas Ali. (cr-3)

Tags:
Bekasi gangguan air bersihPDAM Tirta Patriot

Tim Poskota

Reporter

Mohamad Taufik

Editor