Belasan Siswa SDN Kota Baru III Keracunan MBG, Wali Kota Bekasi Tegaskan SPPG dan BGN Bertanggung Jawab

Kamis 02 Okt 2025, 19:07 WIB
Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, menjenguk siswa SDN Kota Baru III yang dirawat di RS Ananda Bekasi, diduga mengalami keracunan MBG. (Sumber: Dok Humas Pemkot Bekasi)

Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, menjenguk siswa SDN Kota Baru III yang dirawat di RS Ananda Bekasi, diduga mengalami keracunan MBG. (Sumber: Dok Humas Pemkot Bekasi)

BEKASI BARAT, POSKOTA.CO.ID - Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, menegaskan pihak penyedia makanan melalui dapur SPPG dan BGN harus bertanggung jawab atas kasus keracunan makanan program MBG di SDN Kota Baru III, Kamis, 2 Oktober 2025.

Sebanyak enam orang siswa dari 12 korban keracunan sempat dilarikan ke RS Ananda Bekasi usai diduga mengalami keracunan makanan program Makanan Bergizi Gratis (MBG).

“Mungkin ini bagian dari tanggung jawab dapur agar mereka bisa menyiapkan makanan yang lebih baik lagi secara higienis dan tentu sehat, sesuai dengan apa yang ditargetkan oleh Bapak Presiden Prabowo,” ujar Tri Adhianto kepada awak media.

Menurut Tri, setiap anak memiliki kondisi yang berbeda-beda. Ada yang tidak dibekali sarapan dari rumah, ada pula yang memiliki penyakit bawaan, sehingga daya tahan tubuh mereka rentan saat menerima makanan tertentu. Apalagi, dari laporan pihak sekolah, ada makanan yang sudah terasa asam.

“Saya kira ini menjadi evaluasi buat kita bersama. Bagaimana juga pada saat ada hal emergensi seperti ini, kemudian ada SOP yang menyatakan siapa yang bertanggung jawab,” tegas Tri.

Baca Juga: Kondisi Murid SDN Kota Baru III yang Keracunan MBG Stabil, Dinkes Kota Bekasi Uji Sampel Makanan

Tri memastikan seluruh siswa yang menjalani perawatan mendapatkan layanan medis terbaik dan seluruh biaya ditanggung oleh Pemerintah Kota Bekasi.

“Saya turut prihatin atas kejadian ini. Alhamdulillah kondisi para siswa sudah dalam penanganan tim medis dan mulai membaik. Saya pastikan seluruh biaya perawatan ditanggung hingga mereka benar-benar pulih,” ujarnya.

Lebih lanjut, Tri menegaskan, Pemkot Bekasi akan segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap penyedia makanan MBG, termasuk uji sampel makanan, agar kejadian serupa tidak kembali terulang.

“Program Makanan Bergizi Gratis ini adalah ikhtiar baik untuk menyehatkan generasi kita. Karena itu, keamanan, kebersihan, dan kualitas makanan akan menjadi prioritas utama. Saya minta seluruh jajaran terkait untuk memperketat pengawasan,” jelasnya.

Tri juga mengimbau orang tua dan pihak sekolah untuk tetap tenang. Ia memastikan tim dari Pemkot Bekasi bersama dinas terkait tengah melakukan investigasi menyeluruh serta menjamin keberlanjutan program MBG berjalan lebih aman dan berkualitas bagi masyarakat.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bekasi, Satia Sriwijayanti Anggraini mengatakan, dari total 12 siswa yang sempat mengeluh mual dan muntah, enam anak dalam kondisi aman dan tetap berada di sekolah. Sementara enam lainnya sempat dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Baca Juga: Belasan Siswa SDN Kota Baru III Bekasi Diduga Keracunan MBG, Sekolah Pertimbangkan Hentikan Sementara

“Jadi memang tadi ada 12 yang terduga. Yang enam ini kondisi aman di sekolah. Yang enam dimasukkan ke rumah sakit, tapi dua sudah bisa pulang. Satu lagi sebentar lagi pulang. Jadi tinggal empat anak yang masih dirawat,” jelas Satia.

Menurutnya, berdasarkan hasil pemeriksaan dokter, para siswa mengalami vomitus atau muntah, tanpa gejala lain yang mengkhawatirkan.

“Kalau menurut dokter memang hanya vomitus saja. Ada reaksi muntah, tapi suhu normal. Karena muntah, anak-anak jadi lemas. Dari hasil laboratorium juga semuanya aman, hanya ada satu anak dengan sel darah putih agak meningkat sedikit. Mudah-mudahan besok bisa pulang semua,” ungkapnya.

Satia mengatakan pihaknya telah mengambil sampel sisa makanan dari SPPG dan BGN terkait untuk diteliti. Hasil laboratorium diperkirakan keluar dalam 2-3 hari. (cr-3)


Berita Terkait


News Update