JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Maraknya barang impor yang masuk ke Jakarta membuat pelaku usaha barang lokal di Ibu Kota menjerit akibat pendapatan yang turun.
Salahuddin Al Ayyubi, salah satu pelaku usaha pakaian brand lokal mengaku bahwa barang-barang impor dari luar negri di jual dengan harga murah jauh dibanding barang-barang lokal Indonesia lainnya.
"Misalnya nih, impor apalagi kayak impor-impor yang dari China yang dia bener-bener harga murah bener-bener harga di bawah pasaran market orang Indo. bahkan garmen-garmen di Indo aja nggak bisa saingin harga impor dari China itu itu sangat susah sih," ujar Ayub saat diwawancarai Poskota, Selasa, 30 September 2025.
Ayub yang sudah berdagang selama empat tahun, juga mengakui susahnya menyaingi penjualan barang-barang impor dari luar negeri yang dijual murah tersebut.
Bahkan, dikatakan Ayub, omzetnya turut mengalami penurunan yang cukup signifikan imbas maraknya barang impor itu.
"Sebelum brand impor masuk sekitar Rp40 juta ke atas. Nah, semenjak brand impor masuk jadi 25 juta ke bawah per bulannya," ujar Ayub.
Ayub menyebut, ditengah gempuran barang impor di Jakarta ini, dia melakukan sejumlah Inovasi di antaranya yakni memanfaatkan media sosial.
Baca Juga: Produk Lokal Kian Tersingkir di Tengah Menjamurnya Barang Impor, Ekonom Minta Pemerintah Intervensi
"Selama ini saya branding di TikTok sama di Instagram. misalnya di TikTok ya bikin video kalau di Instagram bikin feed yang semenarik mungkin," kata Ayub.
Ayub berharap kepada Pemerintah untuk menyortir terlebih dahulu barang-barang impor yang masuk ke Jakarta. Hal itu perlu dilakukan agar tidak merusak harga market barang di pasaran.
Ayub menjual barang-barang lokal yang terdiri dari, hoodie, sweater, crewneck, baju, sepatu hingga tas.