POSKOTA.CO.ID - Samsung Galaxy S26 Ultra mulai ramai diperbincangkan di kalangan pecinta teknologi. Isu seputar layar terbaru, baterai dengan pengisian lebih cepat, hingga chipset Exynos 2600 membuat banyak orang penasaran.
Namun, pertanyaan utamanya tetap sama: benarkah ponsel ini akan dijual lebih dari $1.299 atau sekitar Rp21,6 juta?
Industri smartphone sendiri kini memasuki fase stagnasi. Inovasi antar generasi semakin terasa minim layar lebih cerah, bodi lebih tipis, baterai yang lebih cepat terisi memang menarik, tetapi bukan perubahan revolusioner.
Tak sedikit konsumen mulai meragukan apakah kenaikan harga sepadan dengan peningkatan tersebut.
Chipset dan Biaya Produksi
Faktor terbesar penentu harga ada pada chipset. TSMC, sebagai produsen semikonduktor terbesar, menaikkan tarif wafer 3nm hingga 24% untuk MediaTek dan 16% untuk Qualcomm.
Kenaikan ini berdampak pada ponsel flagship, termasuk Galaxy S26 Ultra maupun Vivo X300. Namun, Samsung tampaknya akan mengandalkan Exynos 2600 ketimbang Snapdragon 8 Gen 5.
Menurut kanal YouTube Tcol Tech, Exynos 2600 dibuat dengan teknologi transistor 2nm GAA (Gate-All-Around). Chip ini digadang-gadang membawa CPU 10-core serta GPU Eclipse 960 yang diklaim mampu mengalahkan Adreno 830 hingga 15%.
Meski menjanjikan di atas kertas, publik masih ragu mengingat track record Exynos yang kerap kalah efisiensi dan panas dibanding Snapdragon.
Baca Juga: iPhone 17 Diterpa Kritik Pengguna, Benarkah Kualitasnya Menurun?
Fitur yang Diperkirakan Hadir
Beberapa spesifikasi unggulan yang dirumorkan meliputi:
- Layar OLED M14 berukuran 6,89 inci, lebih cerah, hemat energi, dan tahan lama.
- Fast charging 60W, yang memungkinkan baterai 5.000mAh terisi penuh kurang dari satu jam.
- Kamera utama 200MP dengan peningkatan detail dan cahaya alami.
- Desain lebih tipis sekitar 0,4 mm tanpa kehilangan kesan premium.
