POSKOTA.CO.ID – Tanggal 28 September diperingati sebagai Hari Kereta Api Indonesia, yang pada tahun 2025 ini memasuki usianya yang ke-80.
Momen ini menjadi pengingat pentingnya peran kereta api sebagai tulang punggung transportasi massal di Indonesia.
Di tengah upaya modernisasi dan peningkatan layanan, PT Kereta Api Indonesia (Persero) terus berkomitmen untuk menghadirkan perjalanan yang aman, nyaman, dan terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat.
Yuk simak sejarah dan temanya di sini:
Baca Juga: War Promo Tiket KAI Harga Rp80.000, Cek Jadwalnya!
Sejarah Kereta Api Indonesia
Sejarah perkeretaapian di Indonesia dimulai ketika pencangkulan pertama jalur kereta api Semarang-Vorstenlanden (Solo-Yogyakarta) di Desa Kemijen oleh Gubernur Jendral Hindia Belanda Mr. L.A.J Baron Sloet van de Beele tanggal 17 Juni 1864.
Pembangunan dilaksanakan oleh perusahaan swasta Naamlooze Venootschap Nederlansch Indische Spoorweg Maatschappij (NV. NISM) menggunakan lebar sepur 1435 mm.
Sementara itu, pemerintah Hindia Belanda membangun jalur kereta api negara melalui Staatssporwegen (SS) pada tanggal 8 April 1875.
Baca Juga: Catat! Jadwal Flash Sale Tiket Kereta Api dan Promo HUT PT KAI 2025
Rute pertama SS meliputi Surabaya-Pasuruan-Malang. Keberhasilan NISM dan SS mendorong investor swasta membangun jalur kereta api seperti Semarang Joana Stoomtram Maatschappij (SJS), Semarang Cheribon Stoomtram Maatschappij (SCS), Serajoedal Stoomtram Maatschappij (SDS), Oost Java Stoomtram Maatschappij (OJS), Pasoeroean Stoomtram Maatschappij (Ps.SM), Kediri Stoomtram Maatschappij (KSM), Probolinggo Stoomtram Maatschappij (Pb.SM), Modjokerto Stoomtram Maatschappij (MSM), Malang Stoomtram Maatschappij (MS), Madoera Stoomtram Maatschappij (Mad.SM), Deli Spoorweg Maatschappij (DSM).
Selain di Jawa, pembangunan jalur kereta api dilaksanakan di Aceh (1876), Sumatera Utara (1889), Sumatera Barat (1891), Sumatera Selatan (1914), dan Sulawesi (1922).