Sementara itu, solusi kemacetan dengan meresmikan Transjabodetabek, transportasi umum penghubung Jakarta ke daerah penyangga. Tarifnya pun terjangkau, sebesar Rp3.500.
"Alhamdulillah, survei terbaru 2025, transportasi publik di Jakarta ada di peringkat 17 dari 50 kota global, dan nomor 2 di Asia Tenggara, hanya berada di bawah Singapura. Jakarta sudah di atas Bangkok, Manila, dan Kuala Lumpur," ujarnya.
Kemudian, Pramono berbicara bantuan pendidikan kepada masyarakat tidak mampu hingga hunian layak menjadi hal yang diprioritaskan.
Baca Juga: Perbaikan Gerbang Tol Timbulkan Kemacetan Parah, Pramono Tegur Jasa Marga
"Untuk keluarga yang kurang mampu kami berikan 707.513 beasiswa KJP+ untuk SD-SMA, kemudian untuk yang kuliah ada beasiswa KJMU (Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul) yang bisa dikuliahkan S1,S2,S3, dan kami sudah siapkan 100 kuota untuk warga Jakarta yang akan kita biayai penuh seperti LPDP untuk kuliah di luar negeri," katanya.
Menurut Pramono, pendidikan menjadi salah satu cara paling efektif dalam memutus rantai ketidakberuntungan dalam keluarga.
"Saya juga merasakan itu, kalau tidak dapat beasiswa di ITB saat itu, saya tidak bisa sampai sekarang," tuturnya.
Rektor Unpad, Arief S. Kartasasmita menyampaikan, bersyukur memiliki alumni yang membanggakan dan dapat dijadikan teladan seperti Pramono.
Baca Juga: PTIQ Jakarta Utara Diresmikan, Pramono Sebut Pendidikan Penting Akhiri Ketimpangan
Mahasiswa Unpad diharapkan dapat mempelajari gaya komunikasi Gubernur DKI Jakarta dan memahami bahwa pendidikan dan karir bisa berjalan beriringan.
"Di kampus biasanya banyak teori, tetapi hari ini kita bisa belajar dari praktik langsung di lapangan dari apa yang dilakukan Pak Pramono di Jakarta," tuturnya.