Berdasarkan rilis dari Time and Date, berikut daftar wilayah yang masuk jalur pengamatan:
- Selandia Baru
- Australia bagian timur
- Fiji
- Vanuatu
- Tonga
- Tuvalu
- Samoa
- Kepulauan Cook
- Polinesia Prancis
- Kiribati
- New Caledonia
- Wallis dan Futuna
- Tokelau
- Niue
- Norfolk Island
- American Samoa
- Sebagian wilayah Antartika
Baca Juga: Hari Badak Sedunia Diperingati Tiap Tanggal 22 September, Berikut Sejarahnya
Fenomena Langka yang Patut Disaksikan
Gerhana matahari parsial selalu menjadi fenomena yang ditunggu-tunggu pecinta astronomi.
Meski Indonesia kali ini absen dalam jalur visibilitas, momen ini tetap bisa diikuti secara virtual.
Melalui teknologi live streaming, masyarakat dapat ikut merasakan sensasi menyaksikan perubahan cahaya Matahari saat tertutup sebagian oleh Bulan.
Fenomena ini juga menjadi pengingat betapa dinamisnya pergerakan benda langit yang terus berinteraksi dengan Bumi.
Kehadirannya memberikan kesempatan bagi dunia untuk semakin dekat dengan ilmu astronomi, baik melalui pengamatan langsung maupun tayangan digital.