“Seorang perempuan muda duduk di ruang keluarga dengan cahaya hangat. Senyum tipis menghiasi wajahnya. Bibir bergerak sinkron mengucapkan, Halo Ayah, jangan terlalu lama bersedih, aku selalu ada untukmu meski tak terlihat.”
“Karakter duduk di kereta dengan close-up wajah. Ia berkata lembut, Halo, Papah-Mamah. Aku rindu. Jangan khawatir, aku akan selalu menjaga kalian dari sini.”
“Karakter duduk di taman dengan cahaya sore. Kamera medium shot. Ia menatap penuh kasih, lalu bibir bergerak mengikuti kalimat, Aku merindukanmu, tetaplah kuat dan bahagia di sana.”
Dengan penggunaan prompt yang tepat, video AI percakapan bukan hanya sekadar visualisasi teknologi, tetapi juga mengobati kerinduan terhadap orang terkasih.