Kronologi Kasus Ferry Irwandi dengan TNI yang Resmi Selesai Damai, Dialog Jadi Jalan Tengah

Minggu 14 Sep 2025, 17:25 WIB
Ferry Irwandi. (Sumber: Instagram)

Ferry Irwandi. (Sumber: Instagram)

POSKOTA.CO.ID - Kasus perseteruan antara CEO Malaka Project sekaligus influencer Ferry Irwandi dengan pihak TNI akhirnya resmi berakhir damai.

Setelah sempat muncul ancaman laporan hukum, kedua belah pihak sepakat menyelesaikan masalah melalui komunikasi langsung.

Dialog antara Ferry dan Kepala Pusat Penerangan TNI, Brigjen (Mar) Freddy Ardiansyah, menghasilkan saling permintaan maaf dan penegasan bahwa tidak akan ada tindak lanjut hukum.

Ketegangan bermula pada 8 September 2025 ketika Komandan Satuan Siber TNI, Brigjen Juinta Omboh Sembiring, mendatangi Polda Metro Jaya.

Baca Juga: Penyebab Tasya Farasya Cerai Apa? Isu Gugatan Ahmad Assegaf Jadi Sorotan

Kunjungan tersebut berkaitan dengan dugaan tindak pidana yang dituduhkan kepada Ferry Irwandi. Menurut Juinta, terdapat sejumlah fakta yang bisa menjadi dasar laporan hukum.

Namun langkah hukum ini tidak berjalan mulus. Polda Metro Jaya menolak memproses laporan tersebut dengan merujuk pada putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menegaskan pembatasan penggunaan pasal-pasal tertentu.

Putusan MK itu dianggap penting untuk mencegah penyalahgunaan hukum dalam kasus-kasus serupa.

Situasi mulai mencair setelah Ferry berkomunikasi langsung dengan Brigjen (Mar) Freddy Ardiansyah melalui telepon dan keduanya sepakat bahwa terjadi kesalahpahaman.

Baca Juga: Anak Tasya Farasya Siapa? Nasib Buah Hati Disorot di Tengah Isu Cerai dengan Ahmad Assegaf

Mereka kemudian saling menyampaikan permintaan maaf sebagai bentuk penghormatan dan itikad baik, Ferry menegaskan kepada publik bahwa persoalan telah tuntas.

"Tidak ada tindak lanjut hukum apapun terhadap saya. Saya berterima kasih atas dukungan teman-teman semua," ujarnya dalam unggahan media sosial Instagram.

Kasus ini sempat menyita perhatian masyarakat, terutama kelompok aktivis dan warganet yang menyoroti potensi tindakan represif terhadap suara kritis.

Dukungan kepada Ferry datang dari banyak pihak yang menilai persoalan hukum sebaiknya tidak dijadikan alat untuk membungkam kritik sosial.

Baca Juga: Selingkuhan Ahmad Assegaf Siapa? Isu Orang Ketiga Disebut Jadi Biang Perceraian Tasya Farasya

Ferry sendiri meminta agar perhatian publik kini beralih pada isu yang lebih mendesak, yakni keberadaan demonstran yang hilang dan masih belum diketahui nasibnya.

"Mari kita fokus ke tuntutan, kawan-kawan kita yang masih ditangkap dan yang belum jelas keberadaannya," ujarnya.

Saling memaafkan antara Ferry dan TNI menunjukkan bahwa dialog bisa menjadi jalan tengah dalam konflik yang berpotensi berlarut-larut.

Situasi damai ini diharapkan menjadi preseden positif bagi hubungan antara masyarakat sipil dan institusi negara.

"Beliau meminta maaf atas situasi yang saya hadapi, begitu juga sebaliknya," ungkap Ferry.


Berita Terkait


News Update