Meski begitu, Bojan menegaskan bahwa strategi ini tidak akan digunakan secara sembarangan.
“Skema ini hanya akan diterapkan jika situasi pertandingan memungkinkan, misalnya saat Persib benar-benar membutuhkan kemenangan,” ujarnya.
Reaksi Bobotoh: Antara Optimisme dan Kekhawatiran
Bagi bobotoh, rencana tiga striker menjadi bumbu menarik menjelang kompetisi.
- Sebagian menilai keputusan Bojan sebagai tanda keseriusan Persib untuk merebut gelar juara.
- Namun, ada juga yang khawatir formasi ini justru membuat permainan monoton dan mudah ditebak.
Sepak bola modern, pada akhirnya, bukan hanya tentang menyerang, tetapi juga soal menjaga keseimbangan di semua lini.
Baca Juga: Persebaya Takluk di Markas Persib, Eduardo Perez Tetap Angkat Topi untuk Perjuangan Tim
Potensi Jika Berhasil
Jika eksperimen tiga striker berhasil, Persib berpeluang memiliki lini depan paling berbahaya di Liga 1. Variasi serangan akan semakin banyak, dan lawan kesulitan menebak siapa yang akan menjadi eksekutor utama.
Sebaliknya, jika gagal, kritik tajam dipastikan mengarah pada Bojan Hodak. Publik sepak bola menilai keputusan berani bukan dari niatnya, melainkan dari hasil yang dicapai di lapangan.
Filosofi Bojan: Fleksibilitas di Sepak Bola Modern
Bojan menutup dengan menegaskan pentingnya adaptasi.
“Sepak bola modern adalah tentang fleksibilitas taktik dan keberanian mencoba hal baru,” tegasnya.
Menurunkan Tanque, Jung, dan Barros sekaligus adalah bagian dari eksperimen yang diyakininya bisa membuat Maung Bandung tampil lebih agresif dan variatif di Liga 1 musim ini.