DPRD Jakarta Dorong Peningkatan Keamanan Kabel Lampu Lalu Lintas

Jumat 12 Sep 2025, 19:17 WIB
Ilustrasi lampu lalu lintas. (Sumber: Poskota/ Bilal Nugraha Ginanjar)

Ilustrasi lampu lalu lintas. (Sumber: Poskota/ Bilal Nugraha Ginanjar)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta, Muhammad Taufik Zulkifli, menilai persoalan pencurian kabel traffic light bukan hanya soal vandalisme semata, melainkan juga cerminan lemahnya pengamanan aset daerah.

Menurut Taufik, situasi sosial-ekonomi yang sedang sulit membuat potensi kriminalitas meningkat, termasuk aksi pencurian fasilitas umum.

Oleh karena itu, ia menegaskan perlunya peningkatan pengamanan terpadu dari Pemprov Jakarta melalui Satpol PP hingga aparat kepolisian.

“Ini berarti keamanan di Jakarta, ya. Jadi pertama pengamanan dari Satpol PP, keamanan bagian dari Jakarta termasuk Polda, mungkin itu perlu ditingkatkan," kata Taufik saat dihubungi Poskota, Jumat ,12 September 2025.

Baca Juga: Warga Resah Kabel Lalu Lintas di Jakarta Dicuri, Desak Pemerintah Bertindak

"Situasinya sedang tidak baik-baik saja, masyarakat sedang resah, ekonomi turun, sehingga kemudian mungkin ada yang gelap mata jadi nyuri, segala macam bisa dicuri,” lanjutnya.

Lebih lanjut, Taufik menjelaskan, saat ini DPRD DKI tengah mendorong pembentukan Panitia Khusus (Pansus) utilitas untuk menata ulang infrastruktur penting di Jakarta.

Salah satu agenda utamanya adalah memindahkan kabel listrik, telepon, internet, hingga kabel lampu lalu lintas ke bawah tanah.

“Kita sedang membuat Pansus utilitas. Untuk wilayah-wilayah yang bagus itu memang kabel-kabel listrik, telepon, internet, atau bahkan lampu merah semua dimasukkan ke bawah tanah sebenarnya. Itu sudah standar di negara maju. Tapi mungkin pengembangannya di Jakarta harus ditingkatkan lagi,” ucap Taufik.

Baca Juga: Jakarta Rawan Pencurian Kabel Lampu Lalu Lintas, Pengerjaan Proyek jadi Incaran

Ia mencontohkan, seperti Kebayoran Baru yang sudah mulai menerapkan sistem kabel bawah tanah dengan standar yang lebih baik.

Namun, di titik-titik tertentu kabel traffic light masih dipasang dengan standar minim sehingga lebih rentan dicuri.

“Kalau kabelnya di bawah tanah kan ada kuncinya, besinya berat, jadi tidak sembarangan bisa diangkat. Nah, kasus ini mungkin karena standar penanaman kabel lampu merah masih kurang baik, jadi rawan dicuri,” ungkap dia.

Selain penataan infrastruktur, Taufik menilai pemasangan CCTV di setiap lampu merah merupakan langkah penting untuk mencegah pencurian sekaligus membantu pengawasan lalu lintas.

Baca Juga: Pemkab Bogor Benahi Kabel Udara di Sejumlah Titik

“Harusnya ada CCTV di setiap lampu merah. Dishub itu punya anggarannya, bahkan sudah ada kerja sama dengan Polda melalui sistem ETLE. CCTV ETLE itu bisa dipergunakan juga untuk mengatur lalu lintas sekaligus mengawasi tindak kriminal seperti pencurian kabel,” kata Taufik.

Taufik juga menekankan bahwa aparat kepolisian harus segera mencari dan menindak pelaku pencurian kabel.

Ia menegaskan bahwa Jakarta sebagai kota hukum tidak boleh membiarkan tindak kriminal terhadap fasilitas umum.

“Pihak kepolisian bisa mencari oknum yang mencuri itu untuk dibawa ke ranah hukum. Oknum yang terlibat harus diproses karena kita kota hukum di negara hukum. Jadi memang harus ditegakkan,” ucapnya.

Menurut Taufik, kasus pencurian kabel traffic light harus menjadi momentum bagi Pemprov DKI untuk memperketat pengamanan aset daerah secara keseluruhan.

Tidak hanya lampu lalu lintas, tetapi juga sarana lain yang rawan tindak kriminal maupun vandalisme.

"Harus ditingkatkan keamanan dari barang-barang daerah atau aset daerah dari semuanya kriminalitas atau vandalisme dan juga harusnya ada CCTV di setiap lampu merah," ungkap dia. (CR-4)


Berita Terkait


News Update