Siapa Charlie Kirk? Aktivis yang Tewas dalam Tragedi Penembakan dan Apa Hubungan Ia dengan Trump

Kamis 11 Sep 2025, 15:45 WIB
Siapa Charlie Kirk Mengenal profil pendiri Turning Point USA yang tewas ditembak. Figur kontroversial dan jembatan Trump. (Sumber: Instagram/@charliekirk1776)

Siapa Charlie Kirk Mengenal profil pendiri Turning Point USA yang tewas ditembak. Figur kontroversial dan jembatan Trump. (Sumber: Instagram/@charliekirk1776)

Ia terkenal karena terus terang mendukung Trump, termasuk menyuarakan narasi kecurangan dalam Pemilu 2020, serta kerap melontarkan kritik pedas terhadap kebijakan imigrasi dan isu-isu progresif.

Kabar meninggalnya Kirk langsung memantik reaksi luas. Mantan Presiden Donald Trump menjadi salah satu yang pertama menyampaikan duka citanya melalui platform Truth Social.

Charlie Kirk yang hebat, bahkan legendaris, telah meninggal dunia. Tidak ada yang memahami dan mencintai hati anak muda Amerika lebih baik daripada dirinya. Ini adalah kehilangan yang sangat besar bagi Amerika!” tulis Trump.

Baca Juga: Lisa Mariana Ajukan Second Opinion Tes DNA ke Singapura, Ridwan Kamil: 'Tidak Beralasan, Cari Sensasi Saja'

Ucapan belasungkawa juga datang dari sejumlah politisi dari kubu Demokrat, yang meski sering berseberangan pandangan dengan Kirk, secara tegas mengecam aksi kekerasan ini. Mereka menyerukan agar polarisasi politik yang ekstrem dan retorika kebencian segera dihentikan.

Di balik popularitasnya, Kirk adalah figur yang kontroversial. Pandangan dan pernyataannya sering memicu perdebatan sengit, seperti dukungannya terhadap agresi militer Israel di Gaza yang ia bandingkan dengan pemboman atom AS di Jepang pada Perang Dunia II.

Gaya debatnya yang konfrontatif dan gemar mengundang mahasiswa progresif untuk berdebat kerap menjadi viral. Charlie Kirk meninggalkan seorang istri, Erika Lane Frantzve, yang juga merupakan seorang aktivis konservatif.

Ia pergi di usia muda, 31 tahun, tetapi warisan politiknya, serta kontroversi yang menyertainya, akan terus menjadi bahan perbincangan dalam narrative politik Amerika yang semakin terpolarisasi. Tragedi ini kembali mempertanyakan iklim keamanan dan kesehatan demokrasi di Amerika Serikat.


Berita Terkait


News Update