Menyelamatkan Sejarah di Tengah Kepadatan: Menara Air Balai Yasa Manggarai Resmi Jadi Cagar Budaya

Kamis 11 Sep 2025, 20:30 WIB
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta resmi menetapkan Menara Air Balai Yasa Manggarai sebagai cagar budaya (Sumber: Instagram/@pusat_konservasi_cagar_budaya)

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta resmi menetapkan Menara Air Balai Yasa Manggarai sebagai cagar budaya (Sumber: Instagram/@pusat_konservasi_cagar_budaya)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Sebuah monumen bersejarah dari era kolonial berhasil mendapatkan status perlindungan resmi. Pemprov DKI Jakarta telah menetapkan Menara Air Balai Yasa Manggarai sebagai Bangunan Cagar Budaya (BCB).

Penetapan ini berdasarkan Surat Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 403 Tahun 2025 tertanggal 14 Mei 2025.

Bangunan yang berlokasi di Kelurahan Manggarai, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, ini seakan menjadi oasis sejarah yang terkepung oleh padatnya permukiman penduduk di kawasan Bukit Duri.

Keberadaannya kini tak hanya menjadi penanda lokasi, tetapi juga penanda waktu yang menghubungkan Jakarta modern dengan Batavia tempo doeloe.

Baca Juga: Pemuda Diduga Maling Terjun ke Kali saat Dikejar Massa di Depok

Penetapan Menara Air Balai Yasa Manggarai sebagai Cagar Budaya

Menara Air Manggarai akhirnya jadi cagar budaya. Simak sejarahnya yang unik sebagai penyokong teknologi perkeretaapian Batavia dan keistimewaan arsitekturnya yang langka. (Sumber: Instagram/@pusat_konservasi_cagar_budaya)

Kepala Bidang Pelindungan Kebudayaan Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta, Linda Enriany, mengonfirmasi penetapan ini pada Rabu, 10 September.

"Menara Air Balai Yasa Manggarai sudah ditetapkan sebagai Bangunan Cagar Budaya berdasarkan SK Gubernur DKI Jakarta Nomor 403 Tahun 2025," katanya.

Alasan utama penetapan ini adalah usia bangunan yang telah melampaui setengah abad. Didirikan pada tahun 1920-an, menara air ini merupakan representasi dari gaya arsitektur 'Nieuwe Kunst' atau Arsitektur Hindia Baru yang populer pada peralihan abad ke-19 hingga ke-20.

Secara fisik, menara ini memiliki keunikan yang langka. Dengan luas 8x8 meter dan tinggi 18 meter, denahnya persegi dan dimahkotai atap genteng berbentuk limas.

Baca Juga: Jadwal Ganjil Genap Jakarta Hari Ini 11 September 2025 Jelang Akhir Pekan

Setiap sisinya dihiasi ornamen identik: dua balkon dengan tujuh roaster dan dua jendela persegi panjang berpagar teralis besi.

"Menara Air Balai Yasa Manggarai memiliki bentuk yang unik, struktur bak airnya ditumpu oleh tembok bata dan hanya satu-satunya di Jakarta," jelas Linda.

Namun, nilai Menara Air Manggarai jauh melampaui keindahan arsitekturnya. Linda menekankan bahwa bangunan ini menyimpan narasi penting dalam sejarah perkembangan teknologi Indonesia.

"Menara Air Balai Yasa Manggarai cagar budaya yang menyimpan sejarah awal eksplorasi teknologi infrastruktur di Jakarta yang dulunya bernama Batavia, yaitu sebagai pendukung operasional perkeretaapian."

Baca Juga: Hindari Area UI, Lalin Dialihkan Selama Wisuda 8–13 September

Pada masanya, menara ini adalah jantung dari aktivitas Balai Yasa Manggarai, berfungsi sebagai tempat penyimpanan air yang critical untuk operasional perkeretaapian. Ia menjadi saksi bisu dari kemajuan teknologi infrastruktur dan transportasi modern di Indonesia.

Proses penetapannya sendiri telah melalui kajian mendalam, dimulai dengan rekometimendasi dari Tim Ahli Cagar Budaya sejak 19 Mei 2020.

Kini, status barunya ini diharapkan bukan sekadar label. Status ini menjadi pondasi untuk upaya pelestarian yang lebih konkret dan membuka peluang bagi revitalisasi kawasan.

Menara Air Manggarai berpotensi untuk bertransformasi menjadi destinasi edukasi dan wisata heritage baru, menyuguhkan cerita kejayaan teknologi Batavia di tengah gemerlap Jakarta modern.


Berita Terkait


News Update