Farizon Auto Resmi Masuk Indonesia Lewat Arista Group

Kamis 11 Sep 2025, 09:07 WIB
Arista Group akan menghadirkan Farizon Auto, merek mobil Cina baru yang fokus pada kendaraan niaga listrik, ke pasar Indonesia. (Sumber: Arista Group)

Arista Group akan menghadirkan Farizon Auto, merek mobil Cina baru yang fokus pada kendaraan niaga listrik, ke pasar Indonesia. (Sumber: Arista Group)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Pasar otomotif Indonesia kembali kedatangan pemain baru dari China.  

Arista Group resmi menggandeng Farizon Auto, produsen kendaraan niaga listrik asal Tiongkok yang berada di bawah naungan Geely Holding.

Kerja sama ini ditandai dengan perjanjian distribusi antara PT Arista Auto Elektrindo, anak usaha Arista Group, dan Zhejiang Farizon New Energy Commercial Vehicle Group.

Dengan kesepakatan ini, Arista akan menangani penuh penjualan, distribusi, dan pengembangan pasar Farizon di Indonesia.

Farizon dikenal sebagai salah satu merek kendaraan niaga listrik terbesar di China, dengan lini produk mulai dari truk ringan, truk berat, kendaraan niaga mikro, hingga bus listrik.

Baca Juga: GIIAS 2024 Resmi Dibuka: Menampilkan Inovasi Terbaru di Dunia Otomotif Indonesia

Segmen Mobil Listrik Niaga

Masuknya Farizon Auto menambah panjang daftar merek mobil China di Indonesia. Namun, berbeda dengan mayoritas pemain mobil listirk yang fokus pada kendaraan penumpang, Farizon langsung menyasar segmen kendaraan niaga berbasis listrik.

“Arista Group melihat kebutuhan kendaraan niaga ramah lingkungan di Indonesia semakin besar. Kami yakin merek ini bisa menjawab kebutuhan tersebut,” kata Hartono Sohor, Chairman Arista Group, Rabu, 10 September 2025.

Hartono menambahkan, pengalaman Arista lebih dari 35 tahun di industri otomotif serta jaringan distribusi yang luas menjadi modal kuat untuk mengembangkan Farizon di pasar Indonesia.

Saat ini, produk Farizon belum dipasarkan secara massal di Indonesia. Namun, kerja sama ini disebut sebagai langkah awal untuk memperkenalkan merek tersebut.

Ke depan, Arista dan Farizon membuka peluang perakitan lokal (local assembly) untuk mempercepat distribusi sekaligus memenuhi ketentuan TKDN (tingkat kandungan dalam negeri).


Berita Terkait


News Update